"Kami sangat merasakan dampak dari bencana gempa bumi yang terjadi sejak 29 Juli lalu. Warga kami mengalami krisis air bersih sampai dengan saat ini," ujar Kepala Dusun Kebaloan Bawah, Desa Senaru, Lombok Utara, Umaidi (26), Sabtu (15/9/2018).
Ia menjelaskan selama ini warga yang berjumlah 117 keluarga dengan 385 jiwa di dua RT yang ada di dusunnya itu harus memenuhi kebutuhannya dengan cara membeli air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kami membeli air dengan harga Rp 350.000 untuk 4.000 liter air bersih yang kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain dari beli air, kami juga dibantu dari TNI dan relawan, tetapi bantuan itu pun hanya sekali seminggu kami dapat," tuturnya.
Menurut Umaidi, jatah untuk tiap keluarga hanya dua jeriken air berukuran 60 liter. Volume itu digunakan warganya dalam satu hari untuk kebutuhan memasak, air minum, dan mencuci peralatan dapur.
Sedangkan untuk kebutuhan mandi, warga mencari tempat mandi ke desa tetangga, yakni tempat pemandian umum yang ada di Desa Bayan dan Desa Sukadana.
Pasokan air bersih ke Dusun Kebaloan Bawah sebelumnya bersumber dari pipa aliran air PDAM. Namun, sejak awal bencana gempa melanda dusun itu, pipa airnya terputus dan mengalami kerusakan parah karena titik jalur yang dilalui pipa air terkena longsoran tanah.
"Belum bisa diperbaiki karena kerusakannya fatal. Sudah kami laporkan dan menurut informasi yang kami dapat, hal itu nanti akan ditangani dari pemerintah pusat karena daerah sudah tidak sanggup," kata Umaidi. (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini