"Nggak bisa. Kita sudah pasang CCTV di beberapa loket, sehingga pengawasan kita bisa pantau," ujar Fahri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Di samping itu, Satpas SIM Daan Mogot juga memiliki layanan pengaduan hingga hotline. Petugas bisa merespons cepat ketika ada keluhan dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Integritas anggota, terutama penguji, terus dibangun untuk menghapus praktik percaloan ini. Nantinya setiap penguji akan memiliki sertifikasi kompetensi.
"Setiap penguji SIM se-Indonesia kita minta secara bertahap dilakukan pelatihan dan sertifikasi kompetensi penguji SIM. Sertifikasi penguji SIM ini melatih orang berintegritas. Karena salah satu kompetensi skill, attitude, dan knowledge. Atittude kita bangun integritasnya. Kalau ada pelanggaran yang dibuat, sertifikat akan dicabut," jelasnya.
Fahri juga memastikan tidak ada calo 'orang dalam' dalam pembuatan SIM ini. Fahri mendasari temuan Ombudsman perwakilan Jakarta Raya yang menyebutkan calo tersebut berasal dari kalangan sipil.
"Kalau yang disampaikan orang sipil semua. Jadi belum jadi SIM ya, baru sifatnya menawarkan," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya tetap akan menindak jika nantinya ditemukan adanya praktik percaloan dalam proses pembuatan SIM di Satpas Daan Mogot.
"Tetap kita tindak, kita akan tertibkan. Kan mereka punya info, setiap info dari siapa pun akan kita tindak lanjuti. Jadi kita akan tindak dan akan terus berikan perkembangan ke Ombudsman," tandasnya.
Saksikan juga video 'd'Tutorial Pembuatan SIM':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini