"Iya betul," kata Kepsek SMA 15 Muhammadiyah Slipi Asrunas Imran saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (4/9/2018).
Asrunas mengatakan, Ari adalah murid baru di SMA 15 Muhammdiyah. Ari selama ini dikenal supel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama sekolah, Ari tidak memiliki catatan buruk. "Iya, kita belum tahu kan baru, belum ada catatan itu, baru 2 bulan ini," ujarnya.
Pihak sekolah sendiri telah menemui orang tua Ari dan mengikuti prosesi pemakaman. "Kami yang datang ke sana, ke rumahnya. Ke pihak korban sudah kami datang, waktu penguburan kami datang, anak-anak dengan wali kelasnya datang. Hari Seninnya kami datang lagi, perwakilan pihak sekolah," paparnya.
Asrunas sendiri mengaku tidak mengetahui kejadian itu, sebab kejadian itu terjadi di luar jam dan lingkungan sekolah. Pihaknya hanya mengetahui ada 3 anak yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
"Kami kan hanya bisa menerima cerita dari saksi, dari anak yang ikut itu. Kan anak kami ada 3 orang yang ke Bulungan itu, kami dengar ceritanya itu dari satu orang namanya Rohan," kata Asrunas.
Kepada pihak sekolah, murid tersebut menjelaskan kejadian tersebut. Mereka mengaku dibuntuti oleh para pelaku setelah nongkrong di kawasan Kebayoran Lama.
"Dia ke sana dalam rangka main-main aja untuk minum kopi, ngobrol, main game, ngumpul-ngumpul lah. Pulangnya jam 3 malam, nah pulangnya itu ada yang buntutin dari belakang mereka sebanyak berapa motor itu, ada 5-6 motor gitu," sambungnya.
Asrunas mengatakan, pihaknya belum bisa menjatuhkan sanksi terhadap anak-anak yang terlibbat tawuran. "Ya kita belum bisa berikan sanksi karena kejadian itu kalau menurut versi mereka kan bukan tawuran, mereka main di sana," ucapnya.
"Dulu pernah ada yang tawuran itu, dulu jelas ada barang bukti dan sebagainya, tahun lalu. Kalau ini kita cuma tahu dari anak, dan berita dari kepolisian dan media," tambahnya.
Peristiwa tawuran terjadi pada Sabtu (1/9) di Jalan Soepono, Kebayoran Lama, Jaksel. Polisi telah menangkap 11 orang terkait kejadian yang menewaskan Ari ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini