"Melakukan Razia dengan intensif minimalisir penyimpangan yang ada di dalam suatu hari kita akan hilangkan sama sekali karena inikan apa transisi ada tuntutan dan kita tidak mau berhenti dengan kondisi yang sekarang, kita mau melakukan perubahan tapi mohon ada kesabaran untuk mengubah mainset ini tidak mudah yakinlah bisa," kata Sri Puguh Budi Utami, ditemui di Lapas Kelas 1 Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Senin, (27/8/2018).
Sri menjelaskan pihaknya mengakui ada keterlibatan sejumlah pihak dalam peredaran narkoba dan alat komunikasi di sejumlah Lapas. Keterlibatan itu dilakukan oleh keluarga termasuk pihak lapas sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman ini bergerak terus kok. Itu begini satu saya jawab,keluarga itu memberikan andil, tamu juga beri andil selain oknum dari kami. Oknum dari kami juga terkadang tidak mau melakukan perubahan, dia tidak sadar bahwa sekarang ini eranya seperti ini tuntutan publik udah sangat luar biasa dan memang tidak boleh dan memang tidak boleh," jelasnya.
Meski begitu, Kementerian Hukum dan HAM membuka seluas-luasnya kerjasama dengan sejumlah pihak untuk menangani permasalahan di sejumlah Lapas di Indonesia termasuk BNN dan Kepolisian.
"Alhamdullilah jadi begini kerjasama kita dengan BNN tidak hanya MoU, kemarin kita direktorat pencegahan dan sebagainya kita buka pintu seluas luasnya makanya ketika ada temuan-temuan dari kalapas dan jajaran memberikan kesempatan untuk monggo silahkan kalau ada peredaran di dalam karena kita tidak punya alat kita tidak tahu di mana itu barang, kita kerja sama dengan cepat dan tepat dan teman-teman di dalam ikut memberikan kontribusi," tutupnya.
Saksikan juga video 'Mahasiswa Meksiko Dibunuh Mengenaskan oleh Kartel Narkoba':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini