"Saat jenazahnya dimandikan, jari-jarinya hilang," kata keluarga orban, Amiruddin saat ditemui detikcom, Selasa (14/8/2018).
Amiruddin mengatakan, ada dugaan penganiayaan yang dilalukan oleh kelompok Daeng Ampuh sebelum melakukan pembakaran. Termasuk kepada Namira dan Fahri.
"Ini kita minta autopsi ulang. Bahkan orang yang memandikan jenazah Namira siap bersaksi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amiruddin mengaku hal ini masih bersifat dugaan karena tidak ada yang melihat langsung masuknya pelaku ke dalam rumah.
"Kita minta ini dibuktikan oleh polisi," tegas Amiruddin.
Namira diketahui adalah anak dari salah satu keluarga Haji Sanusi di Papua. Dia dititipkan oleh keluarganya di Makassar karena bersekolah keperawatan di Makassar.
"Anaknya baik sekali karena sudah tinggal sejak SMP di Makassar," tuturnya.
Namira adalah anak dari Khaerul yang merupakan saudara dari istri Haji Sanusi, yaitu Haji Bondeng. Selama tinggal di Makassar, Namira disebut selalu membantu di keluarga Haji Sanusi.
"Dia biasa memasak dan menyapu kalau tidak kuliah," ucapnya.
Tonton juga video: 'Dibongkar! Makam Perempuan yang Tewas Dibakar'
(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini