"Luar biasa, itu negarawan, itu sangat luar biasa. Itu bahasa negarawan. Cukup bagus. Kalau ada yang lebih bagus, artinya dia ingin menang juga. Menang tidak hanya ingin berkuasa, tapi ingin memberikan yang lebih kepada bangsa ini," ujar Salim seusai pembukaan Ijtimak Ulama di Hotel Peninsula, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (27/7/2018) malam.
Salim menilai Prabowo sudah menunjukkan rasa legawa bila pada akhirnya tak maju sebagai capres lagi. Meski begitu, hingga saat ini PKS memastikan masih mendukung Prabowo untuk menjadi capres pada Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang belum ada. Itu juga sampai sekarang masih Pak Prabowo," imbuh Salim.
Habib Rizieq Syihab mengimbau agar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) memilih pasangan capres-cawapres yang nasionalis-religius. Salim menilai partai-partai yang hadir di Ijtimak Ulama sudah memenuhi kriteria tersebut.
"Kalau saya lihat semua partai ada yang nasionalis, ada yang religius. Kan wajah-wajahnya kelihatan ini nasionalis, ini religius," ucapnya.
Salim memastikan PKS masih tetap mendukung Prabowo untuk berpasangan dengan kadernya. PKS sudah memberikan sembilan nama kadernya untuk dijadikan kandidat cawapres bagi Prabowo.
"Tinggal siapa capresnya, tinggal dipilih dari sembilan nama. Yang chemistry yang kira-kira mampu mendongkrak suara dan tadi dari nasionalis-religius muncul di situ itu saja," kata Salim.
Nama tokoh lain di luar PKS muncul sebagai kandidat cawapres bagi Prabowo, termasuk Gubernur DKI Anies Baswedan. Salim mengatakan partainya masih tetap menunggu hasil koalisi.
"Kalau keinginan itu kan pasti ada, cuma kalau di PKS sembilan nama itu. Ketika muncul nama di luar sembilan itu, nanti kita bawa lagi ke Majelis Syuro, nanti disetujui atau tidak. Masih ada waktu," sebutnya.
"Anies... semua masih mungkin, masih mungkin. Yang penting sebelum tanggal 10 (penutupan pendaftaran Pilpres 2019 pada 10 Agustus 2018) masih mungkin semua," imbuhnya.
Baca juga: Prabowo: Saya Sahabat Habib Rizieq |
Salim juga menyadari koalisi bersama Gerindra juga masih mempertimbangkan usulan dari partai lainnya. Apalagi saat ini Demokrat juga tengah menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan kubu oposisi.
"Gerindra-PKS masih tetap, cuma kan ada keinginan Demokrat bergabung, PAN juga bergabung, terus nanti bagaimana ending-nya, wakilnya siapa, itu kita bicarakan. Kita ingin kan ada partai berikutnya, tiga-empat bergabung. Pasti kita tunggu. Semakin banyak semakin bagus," papar Salim.
Soal kabar nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk sebagai kandidat cawapres bagi Prabowo, PKS juga masih menunggu kepastian. Salim juga belum bisa menjawab langkah apa yang akan PKS ambil bila kadernya tak dipilih sebagai cawapres.
"Jadi masih sembilan nama. Yang lain-lain masih kita bahas semua. Kalau ditolak, akan kita bahas lagi," ujarnya.
PKS pun masih menunggu rekomendasi dari GNPF-U melalui Ijtimak Ulama ini. "Kita tunggu ini, nanti kan pasti akan kita lihat akan konferensi pers," tambah Salim.
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato, Prabowo menyatakan siap mendukung sosok yang lebih baik pada Pilpres 2019. Namun ada kondisi tertentu sebelum sikap itu jadi kenyataan.
"Saya menyatakan di sini, di hadapan Saudara-saudara, saya siap jadi alat untuk perubahan sosial, untuk menjadi alat umat, dan alat untuk rakyat Indonesia. Tapi, kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat Indonesia," ungkap Prabowo. (elz/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini