Kapolri Kampanyekan RI Jadi Anggota Financial Action Task Force

Kapolri Kampanyekan RI Jadi Anggota Financial Action Task Force

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 25 Jul 2018 12:27 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkomitmen memerangi tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan pendanaan terorisme. Hal itu disampaikan dia dalam acara Asia Pasific on Money Laundering Annual Meeting ke-21 di Kathmandu, Nepal.

Hal itu disampaikan dia saat membahas tentang evaluasi negara-negara yang menjadi bagian dari Financial Action Task Force (FATF), Selasa (24/7/2018). Tito mendorong Indonesia menjadi anggota FATF.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agenda tambahan yaitu pelaksanaan penilaian FATF terhadap beberapa negara guna dievaluasi dan menentukan potensinya menjadi anggota FATF, salah satunya Indonesia. Bagi Indonesia menjadi bagian dalam keanggotaan FATF sangat penting," kata Tito di Hotel Crowne, Kathmandu, Nepal, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (25/7/2018).

Tito mengungkapkan tiga alasan pentingnya Indonesia mengambil andil dalam FATF. Salah satunya komitmen Indonesia mencegah dan memberantas TPPU, pendanaan terorisme baik di dalam negeri maupun dalam kerjasama dengan negara lain.

"Pertama, Indonesia menjadi sejajar dengan negara-negara lain, khususnya G20. Kedua, dengan hasil evaluasi yang baik, akan mendorong peningkatan rating investment grade Indonesia, sehingga berperan dalam meningkatnya investasi, transaksi bilateral dan resiprokal," jelas Tito.

"Hasil ini memberi sinyal yang kuat tentang komitmen Indonesia terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, baik di jurisdiksi Indonesia maupun dalam rangka kerjasama regional dan Internasional," sambung dia.



Dalam acara ini Tito menjadi salah satu pembawa materi. Hal yang dia bahas adalah pentingnya kerja sama regional dalam melawan pendanaan teroris, 'The Importance of Regional Cooperation on Combating Terrorist Financing'.

"Tujuannya memberikan gambaran tentang kerja sama kawasan dalam menanggulangi terorisme, juga akan memberikan dukungan secara langsung kepada tim Delegasi RI yang dipimpin oleh kepala PPATK sehingga bisa memberikan keyakinan kepada pihak penilai FATF bahwa Indonesia serius dan sangat mendukung dalam menunjang upaya yang dilakukan RI guna menjadi anggota FATF," terang dia.

Asia Pacific Group on Money Laundering (APG ML) adalah organisasi perkumpulan pemerintah yang terdiri dari 41 negara anggota, termasuk Indonesia. Organisasi ini berupaya untuk memastikan setiap negara anggota berperan secara aktif melaksanakan standar tindakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan anti pencucian uang, pendanaan teroris dan penyebaran pendanaan senjata pemusnah massal.



Tonton juga 'Kapolri Minta Dai Bantu Jaga Keamanan Pemilu 2019':


(aud/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads