Mereka, sering beroperasi di bus Kopaja 88 Jurusan Slipi-Kalideres. Kelompok itu sering membawa senjata tajam untuk mengancam penumpang.
Aksi terakhir Rendi terjadi pada Sabtu (14/7) siang di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Mereka memalak penumpang yang duduk sendiri di kursi belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban bernama Mochamad Rifai, duduk sendiri di kursi belang, didatangi Rendi. Awalnya korban menolak memberi uang dengan cara halus dan permintaan maaf.
"Namun, Rendi mengeluarkan pisau lipat. Menodong, dan meminta ponsel serta uang yang ada di dompet. Pelaku bahkan mengancam akan menusuk korban," ucap Rensa.
Korban ketakutan dan menyerahkan ponsel serta uang sebesar Rp 300 ribu. Setelah kejadian itu, Rifai melapor ke Polsek Tanjung Duren.
Polisi berhasil menangkap Rendi pada Rabu (18/7) malam di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat. Awalnya, dia tidak mengaku memalak di bus kota.
"Namun, kita temukan pisau lipat di saku celana pelaku. Akhirnya, dia mengaku dan menyebut tiga temannya itu," ucap Rensa.
Saat diminta menunjukkan lokasi ketiga temannya, Rendi kabur. Rensa mengatakan, anggotanya sudah memberi tembakan peringatan, namun diabaikan oleh Rendi.
"Akhirnya, kita lumpuhkan dengan tindakan tegas terukur pada bagian kaki kiri. Luka di kakinya pun sudah diobati. Sementara itu, tiga pelaku lain masih kita kejar," ucap Rensa. (aik/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini