Bantah Pungli, Kepala SMAN 13 Depok: Ortu Diminta Partisipasi

Bantah Pungli, Kepala SMAN 13 Depok: Ortu Diminta Partisipasi

Matius - detikNews
Kamis, 19 Jul 2018 14:23 WIB
Foto: Matius Alfonso/detikcom
Depok - Kepala SMA Negeri 13 Depok Mamad Mahpudin membantah dugaan pungli Rp 3 juta yang dibebankan kepada orang tua siswa baru. Mamad beralasan pihaknya hanya mengimbau para orang tua memberikan partisipasi.

"Jadi bahasanya bukan diminta atau pungli, tapi diimbau untuk menitipkan bantuan uangnya sebesar Rp 3 juta itu untuk membantu kita dalam rangka partisipasi pembangunan sekolah," kata Mamad saat dihubungi detikcom, Kamis (19/7/2018).

Mamad juga mengaku pungutan itu masih akan dirapatkan bersama pihak komite orang tua murid. "Jadi ya nanti rinciannya bagaimana baru kita bicarakan antara komite orang tua murid dan pihak sekolah lagi di hari Sabtu (21/7) nanti," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama diungkapkan Wakasek Bidang Humas SMAN 13 Depok Eko Joko. Eko mengatakan pungutan tersebut baru sebatas rencana dan masih akan dirapatkan bersama pihak komite dan orang tua murid.


"Sebenarnya itu nanti rencana uang itu baru akan disepakati pada hari Sabtu nanti pengesahan. Jadi ada rencana orang tua bertemu dengan pihak sekolah dan menjelaskan bahwa kita sedang melakukan pembangunan sekolah dan membutuhkan bantuan," jelas Eko saat ditemui di SMAN 13 Depok di Jalan Padurenan, Cisalak, Cimanggis, Depok.

Eko mengatakan pihaknya meminta bantuan kepada orang tua siswa untuk pembangunan ruang kelas. Pasalnya, SMAN 13 Depok belum menerima dana dari pusat.

"Karena dana dari pusat belum cair dan kalaupun cair jumlahnya tidak bisa meng-cover biaya pembangunan ruang kelas belajar. Nanti bisa saya tunjukkan," sambungnya.

Menurutnya, pihaknya saat ini tengah memerlukan ruang tambahan belajar. Ruang belajar yang ada, menurutnya, harus dipakai untuk 2 shift mengingat jumlahnya terbatas.

"Sementara kita membutuhkan 10 kelas, itu jumlahnya terbatas sehingga kita melakukan dua shift. Maka ketika situasi seperti ini ya akhirnya kepala sekolah memberi usulan kalau ingin belajar nyaman murid-murid di sini ya kita harus membangun secara gotong royong, ada partisipasi dari orang tua. Nah di situlah partisipasi orang tua wujudnya membayar Rp 3 juta itu," paparnya.

"Dengan rincian yang saya tidak terlalu paham. Itu tidak kapasitas saya menyampaikan itu. Rinciannya kemungkinan saja ya ada uang gedung, uang seragam, terus SPP. Nah itu semua nanti baru akan kita rapatkan hari Sabtu," tambahnya. (mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads