"Ada 3 perusahaan yang lolos ke tahap berikutnya lelang ERP. Ini Pak Andri senang banget. Karena dia bilang walaupun satu saja, dia berani. Karena ini sudah gagal berkali-kali. Tapi ini sekarang ada tiga," kata Sandiaga di rumah dinas Wagub DKI, Jl Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018).
Dalam memilih perusahaan yang lolos prakualifikasi ada beberapa aspek yang dinilai. Sandiaga memastikan tiga perusahaan yang lolos memiliki keuangan yang sehat dan mampu menyediakan teknologi ERP yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Target Pemprov DKI sistem ERP mulai berjalan pada Mei 2019 untuk tahap pertama dan pada 2020 untuk tahap kedua. Tahap pertama berlaku antara lain di Jl Jenderal Sudirman.
"Dibagi dua tahap. Pertama (jalan) Sisingamangaraja, Sudirman, Bunderan HI yaitu di bulan Mei 2019. Target beroperasi yang tahap pertama. Tahap kedua bulan Mei 2020 yaitu jalan Thamrin, Medan Merdeka Barat, Gadah Mada, Hayam Wuruk serta jalan Rasuna Said," terang Sandiaga.
Sandiaga menegaskan teknologi yang akan digunakan harus teruji, sudah diterapkan di negara lain. Pemprov DKI tak mau merugikan masyarakat kalau ternyata teknologi yang digunakan tidak kompatibel.
Baca juga: Pemprov DKI Terapkan ERP Usai MRT Beroperasi |
"It's too risky untuk mencoba di kota Jakarta teknologi yang belum pernah dipakai. Jadi kita harus bilang bahwa teknologi tidak mengarah ke mana-mana. Tapi teknologi yang pernah dipakai untuk ERP di tempat negara lain, atau kota yang lain. Best practice dan ini (berbasis) best practice banget," tutur Sandiaga.
"Kita tidak mau nanti sudah ada karena kita buka dan ada yang tidak berpengalaman ikut, akhirnya mereka nggak bisa mengoperasikan dan yang dirugikan warga Jakarta," imbuhnya. (zak/gbr)











































