"Gubernur bilang, 'Pak Rustam, saya perlu Pak Rustam untuk bantu saya.' 'Di mana?' 'Di Jakarta Barat.' Ya sudah saya mau," ucap Rustam kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jalan Letjen S Parman, Selasa (10/7/2018).
Rustam mengaku menerima telepon Anies pada Senin (2/7). Dia diminta menggantikan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rustam akhirnya dilantik Anies pada Kamis (5/7) di Balai Kota. Dia dilantik bersama dengan wali kota dan bupati lainnya.
Diketahui, Rustam pernah mengundurkan diri saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada masa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat sebagai Gubernur DKI.
Saat masih menjabat Wali Kota Jakarta Utara, kinerja Rustam memang disorot Ahok. Ahok tidak puas terhadap kinerja Rustam yang dianggap lambat dalam menertibkan permukiman liar di kolong Jalan Tol Ancol.
Selain itu, Rustam dituduh Ahok mendukung salah satu bakal calon Gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra. Akhirnya Rustam mengundurkan diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
PDIP DKI pun menuding dilantiknya kembali Rustam Effendi menjadi Wali Kota Jakarta Barat sebagai hadiah karena mendukung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta. Tudingan itu ditepis Rustam.
Rustam mengatakan dirinya kembali dilantik sebagai wali kota bukan karena dukungan terhadap tokoh tertentu. Dia mengatakan dirinya terpilih karena kinerja dan profesionalitas.
"Nggak lah. Nggak ada hadiah itu. Saya kan PNS. Pertimbangan karena pekerjaan bukan karena dukungan," kata Rustam saat dihubungi detikcom, Jumat (6/7). (aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini