Rustam mengatakan, dilantiknya dia kembali sebagai wali kota bukan karena persoalan dukungan terhadap tokoh tertentu. Dia dipilih karena kinerja dan profesionalitasnya.
"Nggak lah. Nggak ada hadiah itu. Saya kan PNS. Pertimbangan karena pekerjaan bukan karena dukungan," kata Rustam saat dihubungi detikcom, Jumat (6/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malahan, Rustam menantang balik pihak yang menudingnya mendapat hadiah jabatan karena dukungan di Pilgub itu. Dia mempertanyakan dari mana pihak tersebut mengetahui dirinya mendukung Anies.
"Lah emang tahu saya beri dukungan? Kalau hadiah karena dukung beliau, berarti orang Jakarta yang 50 persen itu harus jadi pejabat dong. Logika-logika itu nggak bisa dipakai dong," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono menyebut pengangkatan Rustam sebagai balas jasa yang diberikan olehAnies Baswedan. Gembong menilai Rustam mempunyai peran dalam saat terpilihnya Anies menjadi gubernur. Meski demikian, Gembong tidak menyebutkan dukungan apa saja yang diberikan Gembong kepada Anies Baswedan.
"Ini adalah hadiah dari pilihan Pak Rustam. Saya nggak mengatakan balas jasa. Tapi inilah hadiah yang diterima dari pak Anies, untuk Pak Rustam untuk pilihan mereka. Ini kan soal pilihan. Beliau kan sudah terang-terangan memberikan pilihan kepada Pak Anies akibat konflik dari Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), maka dia memberikan dukungan ke Pak Anies. Ini kan soal pilihan," kata Gembong, Kamis (5/7). (nkn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini