"Jadi saya percaya kalau beliau mengambil satu keputusan itu pasti lewat istikharah. Sebagai orang beragama, saya merinding karena itu saya tidak ragu," kata Ngabalin di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).
Menurutnya, TGB sebagai alumni Universitas Al-Azhar Kairo memiliki kemampuan menghafal Alquran. Ngabalin menilai dukungan TGB terhadap Jokowi karena telah merasakan manfaat anggaran yang diberikan pemerintah pusat bagi pembangunan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TGB ini teman, adik, dan sahabat saya. Anda mesti ingat baik-baik bahwa saya semangat kalau bicara ini karena begini, dia kan pernah menjadi, masih menjadi gubernur dua periode. Selama kepemimpinannya menjadi gubernur di NTB, beliau merasakan bahwa anggaran pendapatan belanja negara kemudian distribusi anggaran dari pusat, sejumlah proyek-proyek kegiatan untuk NTB itu, dirasakan bahwa luar biasa manfaatnya bagi kepentingan masyarakat di NTB," imbuhnya.
Menurut Ngabalin, dukungan TGB terhadap Jokowi merupakan haknya. Ia meminta orang-orang menghormati keputusan TGB.
"Kalau hal yang sama dia memasang dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk harus dua periode, saya pikir itu sah-sah saja dan tidak perlu harus ada yang mem-bully-nya dan lain-lain, itu hak pribadi yang harus dihormati," ujar Ngabalin.
Soal dukungan TGB terhadap Jokowi ini sempat ditentang oleh Persaudaraan 212. Namun Ngabalin memandang tak ada urusan alumni 212 dengan dukungan seseorang. Ia mengimbau pihak-pihak mengkritik dengan isu yang bagus demi bangsa ke depan.
"Pakailahlah isu-isu yang bagus dalam mengantarkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Makanya saya keberatan kalau Pak Amien Rais menggunakan Persaudaraan Alumni 212 untuk men-delcare menunjuk-nunjuk capres-cawapres, saya keberatan karena tokoh-tokoh yang baik itu manusia-manusia yang lisan dan perbuatannya bisa diikuti oleh rakyat," sebut dia. (yld/elz)











































