Warga lereng Gunung tetap diminta waspada jika erupsi terjadi sewaktu-waktu. Hingga saat ini, petugas Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan pemantauan dan pengecekan kondisi Gunung Agung, melalui layar monitor di Pos Pantau Rendang, Karangasem Bali.
"Dari data pemantauan 12 jam terakhir, tercatat terjadi empat kali gempa hembusan dan satu kali letusan. Ini mengindikasikan adanya penurunan intensitas kegempaan," ujar Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana kepada detikcom, Jumat (6/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski demikian belum tentu aktivitas Gunung Agung mengalami relaksasi untuk selamanya. Apalagi saat ini gunung ini sedang memasuki tahap atau sistem terbuka. Artinya bisa sewaktu-waktu tanpa ada tanda bisa erupsi," ujarnya.
Sebelumnya, Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem Bali kembali meletus pada Jumat (67/2018) pukul 14.49 Wita.
Melalui siaran resminya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 milimeter. Durasi letusan terekam terjadi selama kurang lebih 1 menit 30 detik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini