Belum satu tahun menjadi DKI-1, Anies sudah masuk dalam bursa Pilpres 2019. Anies sudah disebut-sebut berpotensi menjadi cawapres, baik untuk Ketum Gerindra Prabowo Subianto maupun untuk petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejak namanya kerap disebut pada bulan Februari, Anies masih ogah menanggapi ketika dimintai konfirmasi soal isu itu. Eks Mendikbud itu lebih banyak berkata tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"No, no, no, no. Kan sekarang sudah ada calonnya. Ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo. Sudah selesai. Saya ngurusin Jakarta," lanjut Anies pada kesempatan berikutnya.
Berkali-kali Anies menolak mengomentari hal tersebut. Dia memilih hanya melempar senyum hingga geleng-geleng kepala. Meski sempat datang pada acara politik partai-partai pengusungnya di Pilgub DKI, seperti Gerindra, Anies tak mau banyak menanggapi pembahasan Pilpres 2019.
Anies juga sempat menegaskan ingin mengurus Jakarta terlebih dahulu. Itu seolah menjadi tanda dirinya tak mau nyapres.
"Saya ngurusi Jakarta. Serius, saya ngurusi Jakarta," kata Anies Kamis (26/4).
Dia juga sempat 'dijodoh-jodohkan' dengan beberapa tokoh. Namanya tak hanya santer terdengar sebagai cawapres, tapi juga menjadi capres. Muncul wacana Anies berpasangan dengan Ahmad Heryawan (Aher) hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hingga bulan lalu, dia memilih menjadi penonton saja.
"Ya begini, kan sudah ada calonnya sekarang. Sudah ada calon presiden, sesudah ada calon presiden, kan saya bisa nonton saja," kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/6).
"Nggak ikut-ikut," tambahnya.
Namun, di awal bulan Juli, sikap Anies sedikit berubah. Dalam sepekan terakhir, Anies tampak menunjukkan gestur politik. Beberapa kali Anies terlihat beraktivitas bersama Wapres Jusuf Kalla. Kemesraan keduanya seperti menjadi sinyal JK memberikan dukungan kepada Anies di Pilpres 2019.
Anies pun mulai mengadakan pertemuan dengan tokoh politik. Pada Kamis (5/7), Anies mendatangi Ketum PAN sekaligus Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan alasan membicarakan soal reklamasi. Dia lalu berbicara tentang peluangnya maju pada Pilpres 2019.
"Begini. Jangan salat sebelum azan mulai. Belum ada azan, kok sudah salat," sebutnya.
Sikap Anies ditanggapi apik oleh Gerindra. Anies dan Prabowo disebut memiliki komitmen terkait hal ini. Gerindra menyebut, bila pada akhirnya Anies nyapres, itu akan melalui koordinasi dengan PRabowo.
Hari ini, Jumat (6/7), Anies berbicara cukup banyak soal peluangnya maju pada pilpres. Ketika kembali ditanyakan soal Pilpres 2019, Anies menjawab menunggu keputusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Dengan tak lagi membantah, Anies mulai membuka kemungkinannya maju di pilpres.
Anies saat ini mulai berbicara panjang soal peluangnya maju pada Pilpres 2019. Dia menyatakan tengah menunggu takdir Allah, sekaligus keputusan para ketum partai.
"Banyak tadi segala macam suara, tapi saya tidak ada komentar apa-apa. Semua orang boleh mendoakan apa saja, biarkan Allah SWT menjalankan takdirnya. Saya sedang menjalankan tugas di Jakarta. Lalu ketika berbicara tentang pilpres, itu wilayahnya ketua partai politik. Jadi mereka yang menentukan. Mereka yang membicarakan dan kita tunggu saja seperti apa," papar Anies. (elz/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini