Din Syamsuddin soal Politik Identitas: SARA Melekat di Diri Manusia

Din Syamsuddin soal Politik Identitas: SARA Melekat di Diri Manusia

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 16:07 WIB
Din Syamsuddin (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Din Syamsuddin bicara tentang politik identitas dalam tahun politik seperti saat ini. Kelompok atau seseorang yang mengusung politik identitas, menurut Din, tidak jadi masalah selama disampaikan dengan cara serta tujuan yang baik.

"Kelompok, seseorang, menampilkan politik identitas sesuai dengan identitas diri asalkan untuk tujuan yang baik, asalkan tidak menebar bentuk kekerasan, tidak mengandung kebencian, tidak menampilkan semua yang negatif-negatif itu," ucap Din, yang juga Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), di kantornya, Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).


Selain itu, Din berbicara tentang SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Bagi Din, SARA dimiliki setiap manusia dan selama ini, menurutnya, publik salah memahami SARA sebagai sesuatu yang buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SARA itu melekat dalam diri manusia. Nggak mungkin kita melepas SARA. Jangan kita salah persepsi, salah memahami seolah-olah SARA itu tidak baik," kata Din.


"Yang tidak baik kalau identitas atau ikatan primordial kita itu kemudian kita ekspresikan dengan secara negatif, secara eksklusif, secara egois, secara monopolistik," imbuh Din.

Untuk itulah, Din mengimbau seseorang atau kelompok masyarakat menampilkan politik identitas secara positif. "Kalau menurut saya sah-sah saja selama ditampilkan untuk kebaikan. Apalagi untuk kebaikan bangsa, jangan untuk perpecahan, jangan untuk permusuhan, jangan untuk kebencian," kata Din. (dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads