"Kelompok, seseorang, menampilkan politik identitas sesuai dengan identitas diri asalkan untuk tujuan yang baik, asalkan tidak menebar bentuk kekerasan, tidak mengandung kebencian, tidak menampilkan semua yang negatif-negatif itu," ucap Din, yang juga Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), di kantornya, Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).
Baca juga: Forum Perdamaian Dunia akan Digelar Agustus |
Selain itu, Din berbicara tentang SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Bagi Din, SARA dimiliki setiap manusia dan selama ini, menurutnya, publik salah memahami SARA sebagai sesuatu yang buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tidak baik kalau identitas atau ikatan primordial kita itu kemudian kita ekspresikan dengan secara negatif, secara eksklusif, secara egois, secara monopolistik," imbuh Din.
Untuk itulah, Din mengimbau seseorang atau kelompok masyarakat menampilkan politik identitas secara positif. "Kalau menurut saya sah-sah saja selama ditampilkan untuk kebaikan. Apalagi untuk kebaikan bangsa, jangan untuk perpecahan, jangan untuk permusuhan, jangan untuk kebencian," kata Din. (dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini