Lawan Eramas adalah Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Gerindra menganggap, sebagian masyarakat Sumut tak suka dengan Djarot. Meski demikian, Gerindra menegaskan kemenangan Eramas tak terlepas dari kerja mesin partai pengusung.
"Menanggapi kemenangan pasangan Edy Rahmayadi dan pasangannya di Sumut, menunjukkan bahwa perilaku pemilih dan rasionalitas masyarakat Sumut sangat dipengaruhi oleh pembentukan opini yang ada berkaitan soal politik identitas," ujar Waketum Gerindra Ferry Juliantono kepada wartawan, Rabu (27/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'LSI Denny JA: Eramas Unggul di Sumut, Khofifah-Emil di Jatim':
"Ketidaksenangan masyarakat Sumut, terutama pemilih muslim terhadap figur Djarot," klaim Ferry.
Ferry mengucapkan terima kasih atas kemenangan Eramas di Pilgub Sumut 2018. Sekali lagi dia menegaskan kalau kemenangan Eramas tak terlepas dari sosok Djarot.
"Tentu juga figur cagub dan cawagub pemenang di Sumut adalah figur yang tepat dan diharapkan oleh masyarakat Sumut. Ketidaksenangan terhadap figur Djarot menimbulkan sentimen negatif di sana," ucapnya.
Data quick count Pilgub Sumatera Utara versi LSI Denny JA, hingga pukul 16.22 WIB, dengan suara terkumpul 97,71%, selisih keunggulan Eramas tak bisa lagi dikejar oleh pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss). Berikut datanya:
Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah: 56,91%
Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus: 43,09%
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini