Cerita Sandi Terjebak Macet 1,5 Jam di New York

Cerita Sandi Terjebak Macet 1,5 Jam di New York

Indra Komara - detikNews
Senin, 02 Jul 2018 22:51 WIB
Wagub DKI Sandiaga Uno (kanan) mengunjungi MIT untuk mencari solusi kemacetan Jakarta. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Wakil Gubernur Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Sandi menceritakan dirinya sempat terjebak macet di jalanan New York selama 1,5 jam.

"Saya salah satu yang terkejut itu, waktu saya menuju pertemuan terakhir. Kita itu terjebak macet 1,5 jam di New York. Terus saya tanyakan kenapa. Rupanya mereka lagi melakukan prosesi penguburan dari Chief. Jadi Pak Bejo-nya (Kadis Damkar Subejo), Chief Damkar-nya," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).


Sandi mengatakan, ketika itu ada salah satu petinggi pemadam kebakaran di New York yang meninggal dunia. Dalam prosesi pemakamannya, dilakukan semacam penghargaan terakhir, yakni mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu kota itu berhenti. Karena Pak Bejo-nya (Kadis) New York itu, Subejo Damkar di sana, dia meninggal karena kanker. Dan hari itu dikuburkan. Itu semua mobil kebakaran dikeluarkan dan menyemburkan airnya ke udara," ujarnya.

"Yang di laut juga menyemprotkan airnya ke udara selama tiga menit nonstop. Tapi karena proses itu, kita kena macet selama 1,5 jam," tambah Sandi.


Kunjungan Sandi ke Amerika ini juga sempat dipertanyakan. Misalnya mengapa Sandi memilih Negeri Paman Sam untuk melakukan kunjungan kerja ketimbang ke negara yang memiliki karakter negara serupa, seperti Bangkok atau Delhi.

Sandi pun menjelaskan kunjungannya ke Amerika agar mendapat pembelajaran yang lebih maju.

"Kita mau mem-benchmark Jakarta ke metropolis yang akan jauh lebih bagus. Ya harus dengan metropolis yang lebih bagus. Kalau kita ke Bangkok atau ke Delhi, tidak akan ada lompatan, tidak akan ada quantum leap, tidak dapat teknologi digital yang terkini, tidak dapat center of excellence seperti di MIT, tidak dapat Jakarta yang berketahanan seperti di Northeastern," papar Sandi.


Selain itu, banyak yang mempertanyakan anggaran Sandi pergi ke Amerika. Hal itu dijawab tenang oleh Sandi. Sebab, menurutnya, sudah ada anggaran khusus untuk wakil gubernur melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

"Karena saya rasa kita ada di posisi kepala daerah. Kita punya judgement sendiri buat memutuskan right or not to make a visit (untuk melakukan kunjungan kerja). Kita kan mikir bahwa dikasih mandat oleh rakyat. Kalau misalnya ini tidak diperbolehkan, ya jangan dibikin nomenklatur kunjungan. Atau kalau boleh kunjungan, gubernur sama wakil gubernur sama timnya tapi bayar sendiri gitu. Ya boleh saja. Boleh seperti itu gitu. Tapi kan ini kan sudah dianggarkan di setiap tahun. Itu ada anggaran kunjungan," terang Sandi. (idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads