Di AS, Sandiaga Tinjau Alat Pengatur Lampu Merah Bernama Surtrac

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat selama enam hari. Salah satu agenda Sandiaga selama di AS adalah meninjau alat pengatur lampu lalu lintas bernama Surtrac.

Sandiaga mengatakan Surtrac merupakan alat pengatur lampu lalu lintas yang dipakai di Pittsburgh. Alat itu disebut dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan hingga 25 persen.

"Untuk melengkapi Pittsburgh dengan sinyal lalu lintas yang menggunakan kecerdasan buatan untuk bereaksi terhadap kondisi lalu lintas secara real time. Lampu pintar ini mengurangi waktu perjalanan hingga 25 persen, pengereman hingga 30 persen," kata Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Usai 6 Hari Kunjungan Kerja ke AS, Sandiaga Berkantor Besok

Sandiaga menuturkan alat tersebut dirancang sedemikian rupa supaya bisa mengatur sendiri kapan lampu merah dan lampu hijau menyala dan berhenti. Alat itu dipasang di setiap lampu merah yang ada di Pittsburgh dan terkoneksi satu sama lain.

"Di setiap persimpangan alat tersebut melihat lalu lintas individu yang mendekatinya dan dalam waktu nyata, dia membangun rencana waktu, semacam rencana tentang seberapa banyak waktu hijau yang akan diberikan. Dengan demikian, kendaraan yang dilihat melalui pendeteksian dapat melewati secara efisien mungkin," papar Sandiaga.

Bila lampu lalu lintas biasa menyala dengan durasi dan momentum yang ajek, dengan alat Surtrac ini durasi, momentum, dan kuantitas aktifnya lampu bisa berubah sesuai kondisi lalu lintas itu sendiri.

Baca juga: Sandi Berangkat ke AS Lihat Teknologi yang Bisa Urai Kemacetan

"Setelah sinyal cerdas mempelajari situasi, ia mengkomunikasikan lalu lintas ke tetangga hilirnya. Lampu lalu lintas yang berdekatan itu bekerja melalui proses yang sama, setiap persimpangan bekerja dengan informasi yang disampaikan oleh persimpangan lain," terang Sandiaga.

Sandiaga sebelumnya mengatakan akan bertemu dengan pendiri Global Resilient Center (GRC), Northeastern University, Stephen Flynn. Sandiaga ingin bertukar pikiran terkait permasalahan transportasi di Jakarta.

"Kesempatan ini akan dimanfaatkan untuk menyampaikan solusi permasalahan kota besar dalam bidang transportasi umum, terutama dalam pengembangan teknologi informasi lalu lintas (intelligent traffic system) di DKI Jakarta ke depan, dalam upaya mengurangi antrean panjang kendaraan di lampu lalu lintas," tutur Sandiaga dalam keterangan tertulis, Senin (25/6). (zak/dnu)