Polisi Bantah Dukung Prostitusi di Club Chameleon

Polisi Bantah Dukung Prostitusi di Club Chameleon

Mei Amelia Rahmat - detikNews
Senin, 02 Jul 2018 06:25 WIB
Foto: Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Chameleon Party Club. (Yuni-detikcom)
Jakarta - Tempat karaoke Chameleon Party Club di Melawai, Jakarta Selatan, didatangi petugas Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Jaksel pada Jumat (29/6) malam lalu. Petugas datang ke lokasi guna menindaklanjuti informasi yang menyebutkan adanya praktik pelacuran di tempat tersebut.

Dalam surat yang dikirim ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertanggal 14 Mei 2018 lalu, si pengirim menyebutkan bahwa Dinas Pariwisata mendukung praktik pelacuran tersebut. Polres Metro Jakarta Selatan pun disebut-sebut dalam surat itu.


Terkait tudingan itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar membantah tegas tudingan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak benar itu, pengirimnya juga anonim," kata Indra kepada detikcom, Minggu (1/7/2018) malam.

Indra mengatakan, penertiban tempat hiburan malam menjadi kewenangan Dinas Pariwisata. Namun, jika ada oknum yang mengawal praktik prostitusi, akan ditindak tegas.

"Pengawasan tempat hiburan malam itu kan kewenangan Dinas Pariwisata. Kalau ada oknum yang melindungi prostitusi akan kami tindak tegas tentunya," bebernya.


Tonton juga 'Stadium Buka Lagi dan Berganti Nama?':



Dalam surat tersebut, pengadu menyebut Dinas Pariwisata dan Polres Jakarta Selatan mendukung praktik dugaan prostitusi di tempat tersebut. Penyidik Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jaksel, Masri membantah tegas tudingan itu.

"Ya nggak benerlah ngaco aja tuh orang. Kalau ada namanya itu bisa dituntut balik. Kan Pariwisata dituduh sama Polres Metro Jaksel bahwa mendukung (pelacuran) di surat itu, itu kalau ada namanya (si pengirim) itu dituntut balik itu orang, baik dari dinas pariwisata, maupun dari Polres ngaco itu. Harus ada bukti, kalau nggak jadi fitnah itu," beber Masri di Chameleon, Rabu (29/6) malam.


Manager Chameleon Ahmad Syaichu juga membantah tudingan tersebut. Ahmad menyebut tempat usahanya bersih dari prostitusi.

"Nggak ada," ujar Ahmad.

Ia menduga ada motif persaingan bisnis di balik tuduhan tersebut, untuk menjatuhkan usahanya itu.

"Ini tuh persaingan bisnis aja, intinya banyak faktor," lanjut Ahmad.

Polisi Tepis Kabar Dukung Prostitusi di Club Chameleon
(mei/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads