"Pemprov mengutuk keras perbuatan pelaku dan meminta kepolisian mengusut tuntas. Kondisi tetap aman dan wisatawan tidak usah takut ke Labuan Bajo atau daerah wisata lain," kata Karo Humas Pemprov NTT Samuel Pakereng saat dihubungi, Jumat (22/6/2018).
Samuel menyesalkan perbuatan pelaku yang telah mencoreng citra pariwisata di Labuan Bajo. Pihaknya memastikan telah berkoordinasi dengan Pemkab Manggarai Barat dan kepolisian untuk mencegah peristiwa tersebut terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samuel pun mengimbau wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo atau NTT menggunakan agen perjalanan resmi. Dia pun menyebut peristiwa itu tak akan berdampak terhadap pariwisata di NTT.
"Labuan Bajo tetap menjadi pintu masuk wisata NTT, tidak ada hambatan. Semua sudah diimbau kepada wisatawan asing untuk menggunakan travel agent yang resmi, bukan yang tidak resmi. Jadi kalau mau berangkat ke mana yang ada di NTT atau Labuan Bajo itu supaya menggunakan travel agency yang resmi," imbaunya.
"Tapi kondisi Labuan Bajo masih banyak wisatawan asing di sana. Memang bagaimanapun citra kita terganggu, tapi masyarakat NTT tetap menyambut wisatawan," katanya.
Kasus pemerkosaan ini terjadi pada Selasa (12/6). Pelaku yang bukan merupakan pemandu wisata resmi awalnya mengantar korban ke lokasi air terjun Cunca Wulan di Labuan Bajo. Setelah itu, pelaku menakuti dan mengancam korban akan diperkosa bersama teman-temannya. Korban akhirnya menuruti permintaan pelaku.
Pelaku berinisial KAP (35) alias A alias I pun sudah ditangkap pagi tadi sekitar pukul 06.30 Wita di Pelabuhan Waikelo di Sumba Barat Daya. Saat ini pelaku sudah ditahan di Polres Sumba Barat dan akan dibawa ke Polres Manggarai Barat mengingat lokasi kasus pemerkosaan terjadi di Labuan Bajo.
Saksikan juga video 'Pemerkosa Berantai Terungkap Setelah 20 Tahun Investigasi':
(ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini