"Dari kita, kita pastikan aman, masyarakat di Pulau (Kepulauan, red) Seribu aman, jangan khawatir karena kita patroli terus," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Viktor Siagian kepada detikcom, Selasa (19/6/2018).
Dia mengatakan petugas akan terus berpatroli hingga buaya itu ditemukan. Titik patroli difokuskan pada titik laut terluar, yakni di daerah Pulau Bidadari, Pulau Air, dan Pulau Seribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas harus disebarkan ke masyarakat bahwa (buaya) ini tidak mengganggu masyarakat, kita benar-benar jaga supaya jangan sampai lepas ke mana, nah kalau kita dapat kita amankan," ujar dia.
Viktor mengatakan ada 10 personel kepolisian yang berpatroli menggunakan satu kapal. Petugas membawa tali untuk mengikat buaya tersebut.
Petugas yang berpatroli juga membawa senjata laras panjang. Namun senjata ini baru akan dipakai jika petugas dalam kondisi bahaya. Penembakan terhadap buaya jadi opsi terakhir.
"Tapi untuk melakukan penembakan kayaknya itu opsi paling terakhir. Selama (buaya) nggak membahayakan sih nggak," ujar Viktor.
Buaya ini ditemukan di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, yang merupakan area latihan anggota Satuan Pasukan Katak (Satpaska), pada Kamis (14/6) lalu. Buaya itu sempat 2 kali ditembak petugas di bagian leher dan belakang kepala. Sejak saat itu, belum ada kabar soal kemunculan kembali reptil tersebut. (jbr/jbr)