Belum Ditemukan, Pencarian Buaya di Tanjung Priok Dibagi Per Sektor

Belum Ditemukan, Pencarian Buaya di Tanjung Priok Dibagi Per Sektor

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 18 Jun 2018 05:01 WIB
Foto: Petugas buru buaya di Tanjung Priok (Sams-detik)
Jakarta - TNI AL mengatakan pencarian buaya muara di kawasan Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dibagi per sektor. Hal itu untuk mempercepat ditemukannya buaya yang secara tiba-tiba muncul 4 hari lalu.

"Tadi ada permintaan dari pihak Ancol akan melaksanakan pencarian secara bersama-sama tapi dibagi sektor. Ancol nanti sektor di sekitar tempat rekreasi, kita sektornya di bagian Podok Dayung dan pelabuhan. Itu tiap hari kita laksanakan," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Letkol Laut (P) Agung Nugroho kepada detikcom, Minggu (17/6/2018) malam.


Ia mengatakan buaya tersebut belum menampakkan diri lagi, setelah terakhir muncul pada Sabtu (16/6) kemarin. Agung menyatakan pihaknya belum bisa memastikan pola kemunculan buaya itu ke permukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada fenomena kemunculan. Jadi mungkin dari BKSDA Pemprov sudah aktif juga tadi sama-sama melakukan penyisiran ya belum ditemukan," ucap Agung.

"Tidak bisa dipastikan karena fenomena itu tidak bisa kita tentukan dimana tempat dan lokasi karena itu kita belum tahu buaya muara dari mana asalnya, jadi kebiasaannya tidak bisa dipetakan," sambungnya.

Agung memastikan pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan buaya tersebut. Hal itu terkait dengan keselamatan warga dan prajurit yang kerap beraktifitas di lokasi tersebut.

"Wilayah kita kan tempat latihan juga, kalau memang nanti beberapa hari sudah tidak ada fenomena itu ya mungkin sudah tidak ada lagi," ucap Agung.


Selain itu, Agung mengatakan pihaknya melihat juga memperhatikan kondisi peralatan terkait tindakan apa yang akan dilakukan jika menemukan buaya tersebut. Menurutnya TNI AL tidak dilengkapi peralatan untuk menangkap buaya.

"Unsur keamanan dan keselamatan yang paling utama. Di Angkatan Laut sendiri kan kita prajurit kita, pasukan katak tidak dibekali kemampuan penanggulangan seperti itu. Peralatan yang kita miliki memang peralatan standar militer, maksudnya untuk pengawalan, penjagaan. Jadi kemarin sempat diminta bantuan juga untuk menggunakan tembakan bius, sementara kita memang tidak memiliki peralatan itu. Harapan kita dengan adanya patroli gabungan dengan BKSDA, Kementerian Lingkungan Hidup, atau mungkin Dinas Peternakan itu bisa dikolaborasikan juga," ujar Agung.

Sebelumnya, buaya ini muncul sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis (14/6). Buaya itu lalu kembali memperlihatkan diri pada Jumat (15/6) pukul 06.30 WIB pagi. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads