Kapolri: Jangan Bandingkan Lalin saat Mudik dengan Hari Biasa

Kapolri: Jangan Bandingkan Lalin saat Mudik dengan Hari Biasa

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 14 Jun 2018 19:27 WIB
Kapolri saat pantau arus mudik (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta para pemudik tak membandingkan lalin saat mudik dengan hari biasa. Menurut Kapolri, saat mudik seluruh warga beranjak keluar daerah sehingga kemacetannya berbeda dengan hari biasa.

"Jangan membandingkan antara apel dengan ayam. Harus apple to apple. Jangan hari mudik dibandingkan dengan hari biasa. Kala hari biasa sekian jam, kok pas mudik lebih lama. Jelas, karena mudik, semua orang mau pulang ke daerahnya," kata Tito di Pos Pengamanan Terpadu Cikopo, Jawa Barat, Kamis (14/6/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito lalu mengungkapkan rasa herannya dengan kenekatan para pemudik yang tetap melakukan perjalanan meski sudah tahu kondieu jalur mudik mengalami kepadatan.

"Kemudian ya saya juga heran kalau ada yang sudah jelas, apa namanya itu ada banyak sekali aplikasi, ada banyak sekali informasi melalui media kemudian dari aplikasi Kementerian Perhubungan memiliki sistem CCTV yang gratis, ada program Waze segala macem. Sudah jelas warnanya merah, macet, kemudian masuk jalur mudik, ya pasti namanya kena macet," ujar Tito.



Tito berharap sebelum menempuh perjalanan kembali ke Ibukota, pemudik memantau berita di media serta aplikasi penyedia peta digital agar bisa mengetahui kondisi lalu lintas.

"Tolong liat aplikasi, tolong lihat media dan laporan-laporan arus mudik. Nanti arus balik mulai 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 24 Juni. Itu tolong dilihat betul," tegas Tito.

"Kalau terjadi puncak arus ya janganlah mau. lihat di program google maps segala macam. Terjadi kemacetan ya jangan mau pulang jam segitu. Masih ada hari yang lain. Tolong cerdas," sambung Tito. (aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads