"Akhirnya dia (pelapor) malah bisa dituduh memalsukan identitas. Yang tadinya melaporkan akun malah dia bisa kena, mana yang benar," ujar ahli hukum pidana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Hibnu Nugroho kepada detikcom, Jumat (8/6/2018).
Dia juga menyebut penulisan jenis kelamin 'laki-laki/perempuan' yang dilakukan pihak kepolisian berpotensi menyebarkan aib orang. Polisi, kata Hibnu, sebaiknya turut meminta data pendukung lainnya jika pelapor mengaku sudah berganti jenis kelamin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lucinta, dalam laporannya, diketahui hanya melampirkan paspor sebagai identitas diri. Dia tak menyertakan KTP.
"Polisi harusnya tidak bertanya paspor. Tapi nama penetapan dari pengadilan negeri yang mengubah jenis kelamin tadi. Itu harus ada," jelasnya.
"Artinya, kalau memang polisi ragu-ragu laki-laki atau perempuan, harus minta akta penetapan perubahan nama jenis kelamin tadi," imbuh Hibnu.
Lucinta melaporkan akun Instagram @anti.halu ke Polda Metro Jaya pada Kamis (7/6) malam. Aduan Lucinta tertuang dalam laporan polisi bernomor LP/3097/VI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 7 Juni 2018.
Dalam laporan itu, Lucinta mengadukan terlapor dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Laporan itu dibuat Lucinta lantaran merasa di-bully setelah akun @anti.halu mengunggah potongan videonya saat salah menyebut nama Kota Manokwari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dalam pelaporan itu, Lucinta tidak menyertakan KTP sebagai identitasnya. Lucinta hanya memperlihatkan paspor.
"Nggak pakai KTP, pakai paspor laporannya. Paspor kan boleh sebagai identitas diri," tutur Argo.
Soal jenis kelamin dalam laporan polisi, tertulis 'laki-laki/perempuan'. "Ya sesuai dengan identitas saja," sambungnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal jenis kelamin tersebut.
Netizen salah fokus pada surat laporan soal Lucinta Luna yang beredar di dunia maya. Kenapa ya? Tonton video selengkapnya di 20Detik:
(tsa/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini