HNW Minta Polisi Seret Pembuat Spanduk PKS-Khilafah ke Pengadilan

HNW Minta Polisi Seret Pembuat Spanduk PKS-Khilafah ke Pengadilan

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 08 Jun 2018 11:10 WIB
Foto: Hidayat Nur Wahid (Dok. MPR)
Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan spanduk 'PKS-Khilafah Islamiyah' merupakan fitnah dan kampanye hitam. Hidayat meminta polisi menangkap dan menyeret pembuat spanduk itu ke meja hijau.

"Saya berharap polisi segera menindaklanjuti untuk kemudian bongkar setuntas-tuntasnya. Tangkap dan bawa ke pengadilan agar kemudian kita bisa menghadirkan tahun politik yang lebih bersih, rasional, yang lebih kemudian memberikan harapan akan demokrasi yang lebih baik," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/6/2018).


Menurut Hidayat, PKS sudah sering difitnah sedemikian rupa. Dia menegaskan PKS merupakan partai dengan ideologi NKRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah kenyang dengan fitnah semacam itu dan kami menegaskan posisi PKS jelas. PKS bersama dengan NKRI dan PKS tidak pernah dipermasalahkan oleh negara karena sikap-sikap politiknya dan karenanya PKS berkali-kali menyampaikan itu tidak dilakukan oleh PKS," tegas dia.


Hidayat menyebut kader PKS di banyak tempat langsung menurunkan spanduk-spanduk tersebut jika menemukannya. Kader PKS juga sudah membuat laporan polisi di beberapa tempat yang terdapat spanduk fitnah itu.

Hidayat menegaskan PKS tak pernah punya niat menjadikan khilafah sebagai ideologi mereka. Dia pun meminta polisi mengusut tuntas spanduk itu.

"Saya berharap polisi untuk segera menindaklanjuti dan mengusut tuntas siapa yang memfitnah PKS dengan membuat spanduk semacam itu," jelas dia.

Spanduk 'PKS-Khilafah Islamiyah' terpasang di beberapa tempat, salah satunya jembatan penyeberangan orang (JPO) Serpong dan Bekasi. Spanduk itu kini sudah diturunkan. (gbr/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads