Tak Cuma Via Vallen, Ada 91 Laporan Pelecehan Seksual Online di 2017

Tak Cuma Via Vallen, Ada 91 Laporan Pelecehan Seksual Online di 2017

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 14:15 WIB
Via Vallen (Foto: Noel/detikHOT)
Jakarta - Pelecehan seksual via media sosial atau internet bukan hanya dialami pedangdut Via Vallen. Pada 2017, ada 91 kasus pelecehan via online yang dilaporkan ke Komnas Perempuan.

"Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, cyber harrasment semakin meningkat. Ini bukan kasus 1-2 kali saja. Kalau di catatan Komnas Perempuan, cyber violence terus meningkat pengaduannya," kata Komisioner Komnas Perempuan Adriana Venny saat dihubungi, Rabu (6/6/2018).


Adriana mengatakan hal yang dialami Via termasuk perbuatan pelecehan seksual dalam kategori cyber harrasment yakni tindakan mengancam atau mengganggu. Dia mencatat ada sebanyak 20 kasus yang terjadi di 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut catatan data Komnas Perempuan soal pelecehan seksual lewat internet tahun 2017:
- cyber violence 14 kasus.
- cyber grooming untuk menipu perempuan sebagai korban ada 1 kasus
- cyber harrasment untuk mengancam, mengganggu ada 20 kasus
- illegal content ada 16 kasus
- malicious distribution seperti distribusi foto atau video pribadi ada 19 kasus
- rekrutment untuk drug trafficking atau TPPO ada 21 kasus


Adriana mengatakan sebetulnya kasus pelecehan seksual yang dialami perempuan masih lebih banyak dari data yang dicatatkan Komnas Perempuan. Hal ini terjadi karena faktor kultural. Kadang justru korban yang mengungkap kasus tersebut lalu dipersalahkan karena dianggap mencari sensasi.

"Masih belum (banyak yang mengungkap). Karena perempuan ini kan sudah terbiasa dari kecil disuruh diam. Nanti kamu jangan bongkar aibmu, jadi saya yakin lebih banyak. Jadi seperti gunung es saja," tutur Adriana.


Sebelumnya diberitakan, Via Vallen mengaku mendapat pesan tak senonoh melalui direct message (DM) di Instagram, pada Selasa (5/6). Dia lalu mengunggah pesan yang diterimanya itu lewat fitur Instagram Stories di akunnya. Tindakan ini didukung Komnas Perempuan meski netizen juga ada yang menyerang Via Vallen.

"Jadi kalau misalnya perempuan berani mengatakan kasus yang dialaminya ini juga akan memberi efek jera kepada pelaku. Naming, shaming (terhadap pelaku) memang diperlukan. Karena pelakunya ini banyak tokoh terkenal, tokoh masyarakat, tokoh yang dihormati," kata Adriana.

Tonton video Road Manager Via Vallen Ribut dengan Wartawan:

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads