Viral Bentrok Berandalan Motor di Sukabumi, 2 Korban Luka-luka

Viral Bentrok Berandalan Motor di Sukabumi, 2 Korban Luka-luka

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 04 Jun 2018 01:24 WIB
Ilustrasi berandalan bermotor (Edi Wahyono/detikcom)
Sukabumi - Bentrok kelompok berandalan motor terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Dua orang mengalami luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Informasi mengenai aksi kekerasan berandal motor itu viral di media sosial Facebook.

"Telah terjadi pembacokan tadi sore di subang jaya ciaul pasir korban 2 orang pelaku anak motor brigezz...pelaku 4 orang masih dicari," tulis pemilik akun Facebook Rifky Pratama.


Status Rifky dikomentari ribuan warganet dan dibagikan ratusan kali oleh pengguna Facebook lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kepolisian membenarkan informasi itu. Peristiwa terjadi di Kampung Subangjaya, Desa Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, pada Minggu (3/6/2018) sekitar pukul 16.00 WIB. Pihak kepolisian sendiri masih menunggu laporan keluarga korban.

Viral bentrok berandalan bermotor di SukabumiViral bentrok berandalan bermotor di Sukabumi (Foto: Screenshot Facebook)

Meskipun begitu polisi masih belum bisa memberikan keterangan atau kronologi kejadian tersebut.

"Itu dua TKP, yang masuk Polsek Sukabumi dan Polsek Cikole korban atas nama Ikbal dan Rehan namun keduanya belum buat laporan, nanti sebentar ngobrolnya dengan anggota Unit Reskrim," kata Kapolsek Sukabumi, AKP Nana Subarna melalui sambungan telepon dengan detikcom.


Aiptu Sahidin, anggota Unit Reskrim Polsek Sukabumi menyebut TKP berada di simpang Subang Jaya.

"Itu di Simpang Subangjaya antara Polsek Sukabumi dan Polsek Cikole kita masih lidik korban ada dua orang tapi belum diketahui siapa pelakunya kita masih nunggu, mereka (korban) belum bikin laporan dan belum ada yang kita periksa," jelasnya. (jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads