"Menurut saya tidak perlu ditafsirkan terlalu jauh. Biasa saja. Mungkin saja itu bentuk penghormatan dari Pak Gatot selaku junior kepada Pak SBY yang senior. Kalau ada pembicaraan politik menurut saya tidak perlu berandai-andai," ujar Sutrisno menjawab pertanyaan wartawan, Minggu (3/6/2018).
"Saya sempat ngobrol sejenak dengan Pak Gatot. Peluang untuk bicara politik dengan Pak SBY tampaknya sangat kecil. Peristiwa cium tangan itu mungkin terjadi saat Pak SBY akan meninggalkan acara," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: dok sutrisno Iwantono |
Sutrisno menyatakan partainya akan tetap mendukung Jokowi. Dia juga punya perhitungan soal capres yang akan bersaing di Pilpres 2019.
Dia melihat koalisi pendukung Jokowi yakni Hanura, PDIP, Golkar, NasDem, dan Golkar akan meraup suara sebesar 51,79%. Jumlah suara akan bertambah jadi 60,17% jika PKB bergabung.
Sementara sisa suara yang ada tidak akan cukup untuk ada 2 capres penantang Jokowi. Sehingga kemungkinan cuma ada Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang jadi penantang.
Hal tersebut akan membuat Gatot sulit mendapat dukungan partai lain untuk menjadi capres. Sementara jika ada partai koalisi pendukung Jokowi yang menyeberang, maka kemungkinan capres yang diusung berasal dari Demokrat dan koalisinya.
"Jika ada koalisi partai pendukung Jokowi yang menyeberang, maka ada kemungkinan 2 calon di luar Jokowi. Kemungkinan besar adalah Prabowo dan tokoh lain yang didukung oleh Demokrat dan koalisinya," tuturnya.
Sutrisno juga memandang kecil kemungkinan Demokrat untuk mendukung Gatot. Sebab Demokrat punya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan juga adanya perbedaan karakter antara Gatot dan SBY.
"Pertanyaannya apakah mungkin Gatot menggunakan perahu Demokrat? Feeling saya akan sulit, selain ada AHY, juga karakter Pak Gatot sangat berbeda dengan karakter Pak SBY. Sehingga kecil Pak SBY akan dukung Pak Gatot. Karena itulah soal cium-cium tangan itu biar saja berlalu, tidak perlu terlalu dirisaukan," kata Sutrisno.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Cium Tangan SBY |












































Foto: dok sutrisno Iwantono