"Kemacetan mendekati hari lebaran yang diprediksikan akan mencapai kepadatan tertinggi pada H-2 dan H+4. Diperkirakan jumlah kendaraan yang melintas pada hari tersebut bisa meningkat 15% dari tahun 2017 yang lalu," kata Vice President Director PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Aziz, di kawasan Epicentrum, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, LMS selaku operator Tol Cipali memiliki strategi khusus. Salah satunya dengan menerapkan sistem contra flow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk mengantisipasi kemacetan di rest area, LMS menyiapkan rekayasa buka tutup. LMS juga memperbanyak portable toilet di rest area.
"Kemudian kita juga mempersiapkan mobile-mobile toilet lebih banyak jadi untuk mempercepat prosesnya (antrean penggunaan toilet) di rest area. Kemudian, menyediakan jeriken-jeriken untuk bahan bakar, itu juga membantu. Per jeriken itu isinya 5-10 liter. Ya memang mengenai penyediaan bahan bakar bukan domainnya kita, tapi kita kerja sama dengan Pertamina," paparnya.
Dalam mudik tahun ini, LMS mengkampanyekan 'Mudik Santai dan Asik'. Tempat peristirahatan akan 'disulap' jadi sentra kuliner yang menampilkan makanan khas daerah sekitar tol.
LMS juga akan membagikan peta mudik dan buku saku travel Cipali versi Kuliner Halal. Buku dan peta mudik akan dibagikan pada tanggal 12 dan 13 Juni 2018 bersamaan dengan bagi takjil. Dan pada arus balik, akan didistribusikan pada tanggal 20 dan 21 Juni. Adapun versi online dari buku bisa diunduh di https://online.fliphtml5.com/jhaa/vckz/
"Tadi kita rilis buku kuliner sepanjang tol kita, melewati 5 kabupaten, mulai dari Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Kita bikin kuliner-kuliner yang murah meriah, enak-enak, serta halal. Dan itu (titik penjualan kuliner) dekat dengan titik exit enter change kita," sambungnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini