Diungkapkannya, sudah waktunya umat Islam membuktikan bahwa politik itu bisa menciptakan kebaikan. Kata dia, sebagaimana politik Jakarta bisa menghadirkan pemimpin yang baik, bisa memimpin salat berjamaah, memberikan kultum, dan memberi contoh-contoh yang baik.
"Dengan politik kita bisa menghadirkan pemimpin yang pro terhadap masyarakat. Pemimpin yang bisa menghadirkan kebaikan. Tanpa tanda tangan, Alexis bisa bubar dengan sendirinya, sehingga umat Islam tidak perlu melakukan demo menentang kemungkaran," ucap Hidayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Hidayat berharap umat Islam tidak anti politik. Sebaliknya, umat Islam harus terlibat dalam politik dan ikut menentukan arah masa depan bangsa melalui keterlibatannya dalam dunia politik.
"Kalau umat Islam bersatu, kita bisa kalahkan pemimpin yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk oleh pengusaha dan media masa. Kalau kita tercerai, maka yang akan mengambil untung adalah kelompok-kelompok kebatinan," ujar Hidayat.
Di kesempatan itu, Hidayat menolak keras stigma Islam adalah teroris. Karena Islam sangat menghormati tempat ibadah agama apa pun, menganjurkan umatnya bersilaturrahim. Termasuk menyelenggarakan buka puasa bersama.
"Mana mungkin ada agama yang menganjurkan silaturrahim, salat berjamaah dan buka puasa bersama tetapi menganjurkan terorisme. Tuduhan itu sangat keji, yang datang dari musuh-musuh agama Islam," ungkapnya.











































