Perjalanan karir politik Djarot Saiful Hidayat sepertinya penuh dengan kejutan. Sepuluh tahun menjadi Wali Kota Blitar di Jawa Timur, lantas membawanya ke Ibu Kota, Jakarta. PDI Perjuangan di bawah kendali Megawati Sukarnoputri mempercayainya untuk menjadi Wakil Gubernur. Di tengah situasi politik yang berubah cepat dan penuh tekanan, dia lalu harus menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Cuma rehat beberapa saat, tugas partai kembali memanggilnya. Kali ini dia dipercaya untuk berlaga memperebutkan kursi gubernur Sumatera Utara. Tak berlebihan bila Djarot kemudian menyebutnya sebagai hijrah Toh, sejatinya dia bukan satu-satunya calon pendatang di wilayah tersebut.
Toh begitu, Djarot tak mau sama sekali 'menghapus' identitasnya sebagai Orang Jawa yang coba merantau di tanah Batak. Di sesi penutup debat kandidat, dia berbicara dalam bahasa Jawa untuk menyapa warga Sumut. Kenapa? Dalam wawancara d'Candidate dengan detikcom, politikus PDIP itu memaparkan alasannya.
Terkait dunia milenial, rupanya dia pun tak mau kalah. Pengikut di akun instagramnya mencapai lebih dari 300 ribu orang. Dia mengaku dirinya sendiri yang mengupdate status di instragram. "Setiap ada kegiatan saya minta fotonya lalu saya upload," kata Djarot
Soal casing Hp bergambar bajaj, Djarot mengaku bahwa itu milik anaknya. Apalagi cerita milenial menarik dari sosok Djarot Saiful Hidayat?
Tonton d'Candidate Djarot Saiful Hidayat: Hijrah Milenial di detikcom, Senin 21 Mei 2018 pukul 15.00 WIB.
(erd/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini