"Hasil rapat bersama Kapolres dan Dandim tadi siang, pertama kita prioritaskan lokasi penampungan untuk mereka," kata Pjs Bupati Lombok Timur Akhsanul Khalik saat dihubungi detikcom, Minggu (20/5/2018).
Pemerintah sudah menyiapkan sebuah tempat penampungan yang laik bagi warga Ahmadiyah. Rencananya, mereka akan dibawa ke penampungan pada Senin (21/5) besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Pemkab Lombok Timur juga memperhatikan masalah kebutuhan warga Ahmadiyah mulai dari sandang dan makanan. "Tadi sudah didrop oleh Dinas Sosial, itu juga kita perhatikan kebutuhan pokok dan sandangnya," katanya.
Para warga yang tergabung dalam kelompok Ahmadiyah ini adalah warga setempat. Pemerintah saat ini sedang mengupayakan agar mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing.
"Itu yang akan kita mediasi besok, kita akan upayakan terus supaya mereka kembali ke sana. Mereka asli sana," ujarnya.
Pemerintah juga memerhatikan anak-anak warga Ahmadiyah yang akan menjalani ujian pada Senin (21/5) besok. Pemerintah akan mengirimkan tenaga pengajar ke tempat penampungan untuk memfasilitasi anak-anak tersebut dalam ujian.
"Kita turunkan tim Layanan Psikososial Dinas Sosial untuk mengakomodir kebutuhan mereka. Termasuk anak-anak yang sedang sekolah kita komunikasikan dengan Dinas Pendidikan, kita upayakan ujian di tempat penampungan," jelas Akhsanul.
Pemkab Lombok Timur juga akan memediasi kelompok Ahmadiyah ini dengan warga setempat. Sebab, sebetulnya gesekan itu sudah berlangsung lama.
"Pada April 2017 sudah ada kesepakatan, salah satunya bahwa mereka bersedia tidak melaksanakan kegiatan menyebarkan ajaran Ahmadiyah," tuturnya.
Total ada 35 orang dari 7 Kepala Kelurga yang merupakan penganut Ahmadiyah di lokasi. Dari 35 orang ini, 26 di antaranya diungsikan. 26 jiwa ini terdiri dari 9 dewasa, 3 lansia dan 14 anak-anak. (mei/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini