Ini Penyebab Warga Serang Kelompok Ahmadiyah di NTB

Ini Penyebab Warga Serang Kelompok Ahmadiyah di NTB

Mei Amelia R - detikNews
Minggu, 20 Mei 2018 22:14 WIB
Lokasi rumah warga penganut Ahmadiyah yang diserang (Foto: Faruk Nickyrawi/detikcom)
Lombok Timur - Enam rumah warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Sakra Timur, Lombok Timur diserang sekelompok warga. Penyerangan ini disebut dipicu masalah sepele.

"Kemarin dipicu ada anak-anak mengaji di warga Ahmadiyah ini. JS (45)-pimpinan Ahmadiyah-ini ngajarkan anak-anak mengaji," kata Pjs Bupati Lombok Timur Akhsanul Khalik saat dihubungi detikcom, Minggu (20/5/2018).


Pada saat mengaji, anak di luar warga Ahmadiyah itu disebut terlibat perkelahian di sana. Anak tersebut kemudian pulang dan mengadu kepada orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian anak ini pulang ke rumahnya dan mengatakan dia kelahi di situ," katanya.

Mengetahui ada anak warga Desa Greneng yang mengaji di tempat JS, sebagian warga marah. Sehingga hal ini memprovokasi warga lain untuk mendatangi rumah JS.

"Ada warga lain mengatakan 'kenapa anak ini ngaji di Ahmadiyah?', kemudian masyarakat terprovokasi dan secara tidak ada komando warga bergerak ke rumah JS itu," ujarnya.


Di sekitar rumah JS itu ada rumah warga lain yang terkena imbas penyerangan. Korban tersebut diduga anggota kelompok Ahmadiyah. Total dua rumah di situ yang dirusak, termasuk rumah JS.

"Tapi masyarakat bergerak sendiri ke tempat lain, sehingga total 6 rumah yang dirusak. (Jarak rumah yang dirusak ke rumah JS) dekat situ juga, lokasi sekitar 300 meteran," katanya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya rumah warga Ahmadiyah rusak. Saat ini warga Ahmadiyah masih ditampung di Polres Lombok Timur untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (mei/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads