Terbongkarnya Kedok Ketua JAD Jatim yang Bikin Jantung Ibunda Kumat

Terbongkarnya Kedok Ketua JAD Jatim yang Bikin Jantung Ibunda Kumat

Rivki - detikNews
Jumat, 18 Mei 2018 04:15 WIB
Rumah ibu ketua JAD Jatim (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Surabaya - Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Syamsul Arifin alias Abu Umar (35) ditangkap Densus 88 Antiteror di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penangkapan Abu Umar membuat keluarganya kaget bahkan ibunya sampai kena serangan jantung.

Rangkuman detikcom, Kamis (17/5/2018), Abu Umar ditangkap pada Selasa (15/5) lalu. Penangkapan itu membuat sang ibu syok karena Abu ditangkap bersama istri sirinya yang bernama Mega Wahyu Wijayanti (40).

[Gambas:Video 20detik]



Istri Abu Umar, Insiah menceritakan, tak ada yang tahu Abu memiliki istri siri. Saat ditanya apakah suaminya pernah meminta izin untuk menikah lagi, sorot mata ibu dua anak ini langsung menatap tajam. Setahu Insiah, suaminya memang sering bepergian keluar kota. Biasanya ke Malang, Jombang dan Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ndak tahu saya. Silakan tanyakan sendiri kalau orangnya ada. Dia kan jualan majalah dan buku-buku. Jadi kemana-mana itu untuk kulakan buku itu," kata perempuan berhijab dan bercadar coklat ini, Rabu (16/5).

Insiah menambahkan, penangkapan ini membuat ibu kandung Abu Umar, Patokah, Syok. Ibunya sedih, pendirian Abu Umar tidak seperti anak-anaknya yang lain. Abu merupakan anak kedua pasangan Purwanto dan Patokah. Ayah Abu yang ditemui detikcom di kediamannya, juga membenarkan hal tersebut.

"Iya saya bapaknya Syamsul Arifin. Mau apa, saya tidak tahu apa-apa. Ibunya sekarang juga sakit. Jantungnya kumat," kata Purwanto saat ditemui di Blitar siang tadi.

Purwanto juga mengatakan, belum ada niat dari keluarga untuk menjenguk Abu di Brimob Ampeldento, Malang.

"Gak ...gak ada rencana. Memang mau kenapa ke sana," ujar Purwanto.


Purwanto memang terkejut mengetahui anaknya ditangkap Densus 88. Dia lebih tak percaya lagi ketika mengetahui jabatan anaknya sebagai Ketua JAD Jatim. Setiap kali pergi keluar kota, Abu Umar selalu pamit untuk pergi mengaji dan kulakan buku.

"Pamitnya ya ngaji. Tapi kalau ngaji dirumah ini ya sama perkumpulan Muhammadiyah, gak ada anggota lainnya," ucap Purwanto.

Namun Purwanto tetap menerima jika memang anaknya terbukti sebagai pelaku teror. "Sudah kejadian, mau diapakan. Ya diterima saja," pungkas Purwanto.


Video tentang JAD, Penebar Teror di Indonesia
(rvk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads