Pengakuan Mengejutkan Ibu Ketua JAD Jatim

Pengakuan Mengejutkan Ibu Ketua JAD Jatim

Erliana Riandy - detikNews
Kamis, 17 Mei 2018 06:19 WIB
Gerbang desa asal Ketua JAD Jatim dibesarkan dulu, sama sekali bukan desa berpaham teror (Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Patokah menyesali pilihan anaknya untuk menempuh ideologi kekerasan. Dia mengungkapkan pengakuan mengejutkan soal anaknya yang menjadi Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur itu.

Ketua JAD Jawa Timur itu bernama Abu Umar, pria yang dikenal Patokah sebagai Syamsul Arifin (Apin), karena memang begitulah nama aslinya. Patokah membesarkan Apin di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, kawasan yang didominasi muslim Muhammadiyah yang jauh dari paham kekerasan.

"Sudah dibilangin nggak usah ikut yang begitu itu tetap ngeyel. Sedih saya merasakan anak saya yang itu. Nggak seperti saudaranya yang lain," kata Patokah pada detikcom, Rabu (16/5/2018) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mengejutkan! Bahkan sang ibunda tak kuasa membendung sikap anaknya. Bahkan Ketua JAD Jatim tidak dibesarkan di keluarga berideologi teror.

Keluarga Patokah adalah keluarga terpandang. Abu Umar alias Syamsul Arifin alias Apin dikenal tetangga-tetangganya di Blitar sebagai penjual buku.

Patokah ingat betul perubahan paham Apin, yakni sejak Apin kuliah di STI Al Muslihun Tlogo. Salah satu warga bernama Sujilah juga sering menerima keluh kesah Patokah soal Apin yang tak seperti dulu lagi, tak seperti saudara-saudaranya, dan tak seperti masyarakat di kampung halamannya.



"Desa ini memang mayoritas Muhammadiyah. Jadi penampilan Mas Apin sering jadi bahan gunjingan warga. Ibunya khawatir, Mas Apin semakin jauh melangkah. Dan sepertinya, yang dikhawatirkan ibunya jadi kenyataan sekarang," kata Sujilah. Kini putranya sudah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror.


Ini video 3 Terduga Teroris Diamankan saat Penggerebekan di Tangerang
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads