Kiprah Mualaf Jepang Buat Produk Kecantikan Halal

Jazirah Islam 2018

Kiprah Mualaf Jepang Buat Produk Kecantikan Halal

Dinda Tahier - detikNews
Kamis, 17 Mei 2018 16:14 WIB
Host Jazirah Islam Dinda Tahier dan Mieko Kobayashi. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7
Kyoto - Selama ini kita mengenal Jepang sebagai negara minoritas muslim. Alhasil, mencari barang-barang halal cenderung sulit. Namun sekarang sudah banyak kemudahan di Negeri Matahari Terbit, salah satunya adalah skin care halal.

Adalah Mieko Kobayashi, yang menawarkan produk kecantikan halal bagi para muslimah di Jepang dengan label Momohime. Berdiri dua tahun lalu, Momohime berhasil menjadi produk kecantikan halal nomor satu di Jepang.

Disebutkan Mieko, penjualan tertinggi produknya berada di Malaysia, menyusul Singapura dan Indonesia. Produk Momohime punya banyak varian dan semuanya halal, karena bahan dasar yang digunakan adalah buah persik dan daun sakura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bahan-bahan nonhalal yang lazim digunakan untuk kosmetika, seperti kandungan babi, alkohol, dan pewarna, benar-benar tidak digunakan. Momohime diproduksi di Prefecture Chiba. Salah satu area perindustrian yang ada di Jepang. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari Tokyo. Di sinilah, produk kecantikan halal ini diproduksi setiap harinya.

Asal mula usaha Mieko ada di Tokyo. Untuk pemasaran di Kyoto, Mieko memilih tempat suvenir sebagai rekanan distribusi produknya. Di Tokyo, toko buah inilah yang turut menemani produk buatannya. Toko ini juga merupakan rumah Mieko.

Mieko Kobayashi menawarkan kosmetika halal bagi muslimah di Jepang.Mieko Kobayashi menawarkan kosmetika halal bagi muslimah di Jepang. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7

Mieko dan suaminya, Masayuki, memulai bisnis ini dua tahun lalu. Ada cerita menarik di balik usaha mereka berdua ini. Keduanya membangun bisnis tersebut setelah menjadi mualaf.

Mereka mengenal Islam dari Indonesia. Pada saat itu, Masayuki, yang sedang berdinas di Indonesia, tiba-tiba mengidap sakit keras. Ketika hilang harapan untuk hidup, para muslim di Indonesia-lah yang membangkitkan semangat hidupnya. Dari situlah, pasangan ini tertarik belajar tentang Islam.
Masayuki memamerkan karya dari hobi yang ditekuninyaMasayuki memamerkan karya dari hobi yang ditekuninya. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7


Ketika kembali ke tanah kelahirannya, mereka mengucap dua kalimat syahadat. Sebelum menjadi muslim, Masayuki tidak pernah beragama. Baginya, agama hanya sebuah budaya. Namun hidayah datang menghampirinya dua tahun lalu.

"Sejak kecil saya banyak belajar agama yang beragam. Tapi dalam hati saya tidak ada sama sekali yang cocok. Lalu sekitar lima tahun lalu saya dinas kerja di Indonesia. Saya pun banyak bergaul dengan muslim," kenang Masayuki.



"Saya diperkenalkan dengan barang-barang halal, lalu diajari tentang Islam. Lalu, ketika pulang ke Jepang, saya belajar di masjid dan merasa sangat cocok dengan Islam. Kemudian barulah saya mengucap syahadat," kisahnya.

Sejak itu Mieko dan Masayuki ingin berkontribusi untuk sesama muslim, yaitu dengan membuat produk perawatan halal yang diwujudkan dalam bisnisnya saat ini. Kiprah keduanya pun bermanfaat untuk orang-orang di sekitar mereka.


*) Saksikan kisah lengkap perjalanan ke Jepang dan cerita Jazirah Islam lainnya setiap pukul 15:00 di TRANS 7
dan 20detik selama bulan Ramadan. (rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads