Kisah Masayuki Dapat Hidayah Saat Sakit Keras di Indonesia

Jazirah Islam 2018

Kisah Masayuki Dapat Hidayah Saat Sakit Keras di Indonesia

Dinda Tahier - detikNews
Kamis, 17 Mei 2018 13:14 WIB
Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7
Kyoto - Konnichiwa! Gedung-gedung pencakar langit yang berjajar rapi serta setiap sudut jalan yang bersih tanpa sampah, menyambut perjalanan saya di Negeri Sakura.

Tujuan tim Jazirah Islam kali ini adalah kota Kyoto. Kota ini berjarak 500 kilometer dari Tokyo. Memiliki luas lebih dari 800 kilometer persegi, dulunya Kyoto adalah ibukota Jepang selama lebih dari satu milenium.

Kyoto adalah salah satu kota paling tua di Jepang, yang didirikan pada 794 Masehi. Tak heran, suasana di Kyoto masih sangat tradisional dan memiliki banyak situs warisan dunia Unesco.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tempat ini, tim Jazirah Islam bertemu dengan pasangan suami istri Masayuki dan Mieko Kobayashi. Dari mulut mereka, mengalir kisah saat mereka mendapat hidayah. Jika berbicara soal ini, keduanya akan teringat dengan Indonesia.

Pasalnya, mereka mengenal Islam dari Indonesia. Pada saat itu, Masayuki yang sedang dinas di Indonesia tiba-tiba mengidap sakit keras. Ketika hilang harapan untuk hidup, para muslim di Indonesia lah yang membangkitkan semangat hidupnya lagi. Dari situlah, pasangan ini tertarik untuk belajar tentang Islam.

Masayuki dan shuuji karyanya.  Masayuki dan shuuji karyanya. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7

Ketika kembali ke tanah kelahirannya, mereka mengucap dua kalimat syahadat. Sebelum menjadi muslim, Masayuki tidak pernah beragama. Baginya, agama hanyalah sebuah budaya. Namun hidayah datang menghampirinya dua tahun lalu .

"Sejak kecil saya banyak belajar agama yang beragam. Tapi dalam hati saya tidak ada sama
sekali yang cocok. Lalu sekitar lima tahun lalu saya dinas kerja di Indonesia. Saya pun banyak bergaul dengan muslim," kenang Masayuki.

"Saya diperkenalkan dengan barang-barang halal lalu diajarkan tentang Islam. Lalu ketika pulang ke Jepang saya belajar di masjid dan merasa sangat cocok dengan Islam. Kemudian barulah saya mengucap Syahadat," kisahnya.

Sejak itu, Mieko dan Masayuki ingin berontribusi untuk sesama muslim, yaitu dengan membuat produk perawatan halal .

Host Jaziran Islam Dinda Tahier dan Mieko Kobayashi.Host Jaziran Islam Dinda Tahier dan Mieko Kobayashi. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7


"Sekarang saya masih bersama Mieko dan beginilah keadaannya sebagai seorang muslim menerapkan hidup sederhana tidak berlebihan seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW," kata Masayuki.

Istrinya Mieko menambahkan, dulu dirinya terus berpikir Tuhan itu apa. Dia terus bertanya-tanya tapi tidak menemukan jawabannya.

"Lalu suami mengajak ke masjid. Di sana mendapat banyak pelajaran dan pencerahan tentang Islam. Pada akhirnya saya pun memutuskan sendiri bahwa saya ingin menjadi muslim," ungkap Mieko.

Islam memberikan banyak pelajaran untuk Masayuki yang kini lebih sering disapa Umar. Sejak menjadi mualaf, Umar merasa lebih hidup dan menemukan hobi baru. Sudah dua tahun terakhir, Umar menapaki dunia seni Jepang shuuji atau kaligrafi khas Jepang. Ia berharap suatu hari nanti bisa belajar kaligrafi Islam.

Merasa jatuh cinta dengan Indonesia, Umar bercita-cita untuk bisa tinggal dan mengajarkan shuuji ke generasi muda di tanah air. Dari Islam, Umar belajar untuk menghilangkan kebiasaan buruknya yang mudah marah.

Sekarang, ia sedang berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Sungguh kisah yang sangat menginspirasi. Semoga Mieko dan Masayuki, terus istiqomah di jalan Allah.


*) Saksikan kisah lengkap perjalanan ke Jepang ini, dalam program Jazirah Islam, Kamis 17 Mei 2018 Pukul 15:00 di TRANS 7. (rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads