Fredrich Mengaku Lebih Dihormati di Rutan Cipinang

Fredrich Mengaku Lebih Dihormati di Rutan Cipinang

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 03 Mei 2018 12:25 WIB
Fredrich Yunadi yang mengaku lebih bahagia menghuni rutan Cipinang dibanding rutan KPK (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Fredrich Yunadi merasa lebih bahagia menghuni sel di rumah tahanan (rutan) Cipinang. Menurutnya, petugas rutan Cipinang lebih menghormatinya dibanding rutan KPK.

"Kalau di sana jelas, hak asasi manusia dihormati ya, semua obat dikasih, tidak ada kesulitan sama sekali," kata Fredrich sebelum persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).


Urusan obat itu memang pernah menjadi bahasan dalam persidangan. Saat itu Fredrich mengklaim KPK tak mengizinkannya meminum obat Alganax. Di sisi lain, KPK menyebut obat itu termasuk obat keras sehingga perlu dicek terlebih dulu oleh dokter KPK sebelum diberikan ke tahanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fredrich pun meminta pindah dari rutan KPK ke rutan Cipinang, dan akhirnya dikabulkan hakim. Dia menilai petugas rutan Cipinang lebih profesional dibanding petugas rutan KPK.

"Saya rasa sesuai dengan prosedur kan. Sesuai dengan penetapan hakim," ujar Fredrich.


"Dan kalau sesuatu yang namanya profesional dan amatir kan beda, ya itu saja jawaban saya," imbuh Fredrich.

Mantan pengacara Setya Novanto itu sebelumnya menilai rutan KPK tidak nyaman baginya. Banyak aturan yang menurut Fredrich menyusahkannya seperti hanya dapat menerima makanan dari luar 2 kali dalam seminggu hingga protes soal menu sarapan di KPK yaitu bubur kacang hijau yang menurutnya hanya berisi sesendok kacang hijau. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads