"Jika ada satu atau dua politisi yang tertangkap, kita bisa mengatakan ada yang salah dari politisi tersebut. Namun sekarang ada ratusan kepala daerah baik yang masih aktif atau tidak yang terjerat korupsi, berarti ada yang salah dengan sistemnya," kata pria yang akrab disapa Rommy ini dalam keterangan tertulis, Jumat (27/4/2018).
Baca juga: Rommy Siap Jadi Cawapres Jokowi |
Ia menjelaskan biaya mahal untuk maju menjadi pemimpin daerah semisal honor saksi dan biaya sosialisasi. Untuk di tingkat provinsi seperti Jawa Barat, Rommy mengatakan setidaknya para calon harus mengeluarkan Rp 14,5 miliar untuk saksi. Sedangkan untuk tingkat Pilpres nanti biayanya Rp 120 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu Rommy mengatakan mencalonkan diri dengan modal popularitas tinggi saja tidak cukup. Itu karena dalam praktiknya mereka membutuhkan biaya yang mahal.
Jika menginginkan lembaga politik sehat dan partai politik bersih, kata dia, yang perlu dibereskan adalah pembiayaan demokrasi. Jika pembiayaan demokrasi itu tidak tuntas, maka akan sulit keluar dari jerat korupsi. Perlu adanya perhatian konstitusi soal pembiayaan politik agar prilaku koruptif di kalangan politisi bisa diminimalisir. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini