Momen Novanto Kecelakaan: Tiba-tiba Gedebak-gedebuk

Momen Novanto Kecelakaan: Tiba-tiba Gedebak-gedebuk

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 27 Apr 2018 11:58 WIB
Setya Novanto/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Setya Novanto mengaku terbentur kaca dan kursi di depannya saat mengalami kecelakaan di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Novanto menyebut kepalanya terbentur keras.

Kecelakaan terjadi saat Novanto dalam perjalanan menuju Metro TV. Novanto menumpang mobil milik mantan wartawan, Hilman Mattauch.

Di tengah jalan, Hilman sambung Novanto bolak-balik menerima telepon hingga akhirnya terjadi kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Rencananya dari DPR mau ke Metro mau live. Lalu sepanjang perjalanan ada pertanyaan dari Hilman karena nggak konsen lalu tabrakan. Apa yang ditabrak?" kata Mahfudin

"Saya nggak tahu, tiba-tiba gedebak-gedebuk, saya tahu pas mutar," ujar Novanto.

"Pas brak itu kira-kira posisi mobil gimana?" tanya hakim.

"Kayak terbalik kaya nabrak pohon atau jembatan. Ada benturan keras sekali. Benturan di sisi kiri saya," sambungnya.

Kemudian Novanto mengaku terkena benda di sisi kanan atau kirinya, kursi di depannya dan kaca.



"Jadi kena ke depan karena begitu kencang. Saya lihat kebentur ke kaca," kata Novanto.

"Ya ke kaca? Bukan ke kursi?" tanya hakim.

"Saya lihat ke kaca ya oleng begitu. Dak, begitu cepatnya," kata Novanto.

"Sempat ke depan nggak?" tanya hakim.

"Sempat ke depan dan samping tahu tahu sudah hilang (pingsan) saja itu," ujar Novanto.

Hakim bertanya soal luka yang dialami Novanto. Novanto mengaku luka memar.



"Yang saya heran yang sebelah kiri itu masih memar. Dahi kiri kanan luka," kata Novanto.

"Sebesar apa?" tanya hakim.

"Nah waktu saya di KPK itu masih merah sekali. Masih memar gitu," sebut Novanto.


Tonton juga video tentang Kronologi Kecelakaan Setya Novanto

[Gambas:Video 20detik]



(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads