Korban bernama Muhammad Rafi (39) tiba di RS sekitar pukul 11.37 WIB. Ada satu korban lainnya bernama Zainal Abidin (36) yang juga dibawa ke RSUP Adam Malik.
Zainal dirujuk dari RS Langsa di Aceh menggunakan ambulans. Dia mengalami luka bakar 100 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini dari tanda-tanda vital pasien Zainal Abidin masih stabil. Dari tanda vital yang terukur seperti nafas, detak jantung, dan nadi masih terukur. Namun tensi tidak bisa diukur karena tubuh terbakar semua. Jadi tidak ada tempat untuk mengukur tekanan darah," kata Kepala IGD RSUP Adam Malik, dr Utama Abdi Tarigan, di RSUP Adam Malik, Rabu (25/4/2018).
Saat ini korban mendapatkan bantuan alat inkubasi. Tim medis juga melakukan pembebasan kulit (escharotomy) sehingga dada dan paru-parunya bisa mengembang.
Utama Tarigan mengatakan korban dibawa ke RS dalam kondisi tak sadarkan diri. Saat ini, untuk memulihkan kondisi pasien akan diberikan cairan untuk memperbaiki tekanan dalam tubuh. Bila sudah stabil, tim dokter akan melakukan operasi pencucian dan pembuangan jaringan yang telah mati.
Tim dokter belum dapat memastikan kondisi mata pasien sebab belum sadarkan diri. Pasien saat ini ditangani oleh tim dokter yang terdiri dari dokter bedah, anastesi, penyakit dalam, dan sebagainya.
Tewasnya Rafi pun menambah jumlah korban tewas menjadi 16 orang. Selain itu ada 40 orang yang mengalami luka berat.
Ledakan sumur minyak ilegal di wilayah Aceh Timur ini ternyata sudah empat kali terjadi. Namun peristiwa kali ini jadi yang terparah.
Petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, pemadam kebakaran, dan tim Pertamina sudah berupaya melakukan penanganan agar api tidak menyambar ke sumur minyak ilegal lainnya di sekitar lokasi. Warga juga diminta tidak beraktivitas di sekitar lokasi.
Kondisi di sekitar semburan api sendiri nampak rusak berat dilalap api. Diketahui ada 5 rumah yang hangus terbakar. Sejumlah motor pun nampak tinggal rangka. Garis polisi sudah terpasang mengitari lokasi kejadian. (jbr/ams)