"Cyrus kan asal ngebacot (ngomong) doang, karena yang mampu mereka survei hanya partai/benderanya saja," kata Inas kepada wartawan, Jumat (20/4/2018).
"Mereka tidak punya kemampuan melakukan survei terhadap caleg-caleg parpol yang ikut pemilu legislatif," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inas menanggapi santai hasil survei Cyrus tersebut. Alasannya, Hanura juga diprediksi gagal masuk DPR di Pemilu 2014.
Menurut Inas, Hanura memiliki 'faktor-X' yang membuat sulit diprediksi. Hanura disebutkan Inas memiliki kekuatan dalam aspek tokoh-tokoh politik yang dipilihnya.
"Partai Hanura adalah partai yang susah diprediksi oleh para surveyor karena andalan Hanura adalah tokoh-tokoh serta ketangguhan individu-individu calegnya," ujar anggota DPR yang duduk di Komisi VI itu.
Survei Cyrus merilis elektabilitas parpol untuk DPR RI. Disebutkan ada sebagian partai yang perolehan suaranya tak terdongkrak dan malah terancam gagal ke parlemen.
Baca juga: Dicap Partai Terkorup, Ini Pembelaan Golkar |
Sebagaimana diketahui, UU No 7/2017 tentang Pemilu mengatur ambang batas parlemen adalah 4% dari total suara sah nasional di pemilu legislatif. Hasil survei Cyrus itu adalah sebagai berikut:
1. PDIP 26,9%
2. Partai Golkar 11,5%
3. Partai Gerindra 11,5%
4. PKB 7,3%
5. Partai Demokrat 5,0%
6. PPP 4,3%
7. Partai Perindo 4,3%
8. PKS 3,5%
9. Partai NasDem 3,3%
10. PAN 1,5%
11. Partai Hanura 1,0%
12. Partai Berkarya 0,8%
13. PSI 0,3%
14. Partai Garuda 0,3%
15. PBB 0,2%
Belum memutuskan 13,6%
Tidak memilih 0,8%
Rahasia/tidak menjawab 3,8% (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini