"Kemarin kita menggeledah kembali TKP. Belum bisa sampaikan apa hasil pemeriksaannya. Tapi batang yang sementara diambil dan amankan, 3 PC dengan servernya. Tentu didalamnya ada data," ucap Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari kepada wartawan di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (13/4/2018).
"Kemudian paspor dari negara RRC sebanyak enam buah. Buku tabungan ATM, bill room. Namun kita akan periksa lagi apakah ini ada kaitannya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan kita sinkronisasi untuk pemeriksaan dan ungkap lebih jauh. Apakah ada keterkaitan dengan pihak lain," ucap Arman.
Saat ini, BNN masih memeriksa 9 manajemen Sense. BNN akan melihat apakah manajemen terlibat dalam kasus tersebut.
"Manajemen juga kita masih lakukan pemeriksaan, apakah ada keterlibatan langsung. Apakah ada kerjasama antara internal di dalam. Atau dari dalam juga ada kerjasama dengan orang luar, atau ada kerjasama dengan tempat hiburan lain,"ungkap Arman.
Dalam razia yang dilakukan pada Rabu (11/4), BNN menemukan barang bukti narkoba berupa sabu, ganja, dan lainnya. Satu orang WNA yang disebut Mami Cungko, dan 5 waiters ditetapkan sebagai tersangka.
"Pada saat kita lakukan penggeledahan. Mereka adalah penjual, atau mereka ini yang melakukan transaksi narkoba di ruang karaoke tersebut," ucap Arman.
(aik/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini