Sejauh ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir pasti akan kembali nyapres untuk Pilpres 2019. Elektabilitasnya pun masih moncer di tangga survei. Jokowi juga sudah mengantongi modal dari lima partai di parlemen yakni PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura.
Baca juga: Gerilya Gatot Sang Capres Nol Koma |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu masih ada peluang poros ketiga. Bukan tidak mungkin jika Gatot memanfaatkan peluang ini. Tentunya Gatot perlu lobi kuat meyakinkan partai politik untuk meliriknya meski elektabilitasnya di survei masih rendah.
"Mestinya kalau sudah kader bisa diusung," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018). Pernyataan Mardani ini menanggapi pertanyaan apakah peluang Gatot diusung sebagai capres terbuka lebar kalau Gatot jadi kader Gerindra atau PKS.
Ketum PAN Zulkifli Hasan pun membuka peluang senada untuk Gatot. Tapi Zulkifli memang belum memastikan.
"Semua terbuka. Semua terbuka masih opsi," ujar Zulkifli setelah menghadiri acara pengambilan sumpah jabatan Ketua MK di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Lalu, bagaimana kekuatan Gatot melawan Jokowi dan Prabowo dalam survei? Ini datanya:
I. CSIS
Periode: 23-30 Agustus
Responden: 1.000 orang di 34 provinsi
Metode: Probability sampling
Margin of Error: 3,1
Hasil:
1. Jokowi: 50,9%
2. Prabowo: 25,8%
3. Gatot Nurmantyo: 1,8%
II. Media Survei Nasional (Median)
Periode: 14-22 September 2017
Responden: 1.000 orang di 34 provinsi
Metode: multistage random sampling
Margin of Error: 3,1%
Hasil:
1. Jokowi 36,2%
2. Prabowo 23,2%
3. Gatot Nurmantyo 2,8%
III. SMRC
Periode: 3-10 September 2017
Responden: 1.220 orang
Metode: multistage random sampling
Margin of Error: 3,1%
Hasil:
1. Jokowi: 38,9%
2. Prabowo: 12,0%
3. Gatot Nurmantyo: 0,3%
IV. Populi Center
Periode: 19-26 Oktober 2017
Responden: 1.200 orang di 34 provinsi
Metode: multistage random sampling
Hasil:
1. Joko Widodo 49,4%
2. Prabowo Subianto 21,7%
3. Gatot Nurmantyo 2,0%
V. PolMark
Periode: 13-25 November 2017
Responden: 2.600 orang pada 260 desa di 34 provinsi
Metode: multistage random sampling
Margin of error: 1,9%
Hasil:
1. Joko Widodo 50,2%
2. Prabowo Subianto 22%
3. Gatot Nurmantyo 2%
VI. Indo Barometer
Periode: 29 Januari-4 Februari 2018
Responden: 800 orang di Jawa Timur
Metode: multistage random sampling
Margin of error: 3,46%
Hasil:
1. Joko Widodo 56,5%
2. Prabowo Subianto 22%
3. Gatot Nurmantyo 0,3%
(bpn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini