"Orang yang suka menyalahkan pasti karena rampung (nggak selesai) ngajinya," kata Romahurmuziy saat memberikan ceramah di Pengajian Rutin Lapangan Pondok Pesantren Nurul Huda di Lapangan Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen Jawa Tengah, Sabtu (31/3/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan olehnya, mereka yang suka menyalahkan, karena hanya mendengar sekilas, sekali atau dua kali ikut ceramah, kemudian menyimpulkan sendiri. Jika orang belajar fiqih, kata Rommy, pasti bijaksana dalam mengambil kesimpulan hukum.
Ia mencontohkan, di Islam ada beberapa mazhab fiqih yang dipegang umat. Masing-masing mazhab bisa saja terdapat perbedaan, namun tidak saling menyalahkan.
"Orang tidak terpaku dalam satu kesimpulan dan menafikan bahkan menyalahkan kesimpulan lainnya. Perbedaan itu Sunnatullah," ujarnya.
Pengajian yang dipimpin Mbah Syarif Hidayatullah itu dibarengi pula dengan acara wayangan, yakni sebuah kombinasi budaya antara Islam dengan tradisi Jawa.
Cara itu pernah digunakan oleh Wali Songo ketika pertama kali membawa Islam ke Nusantara, terutama Sunan Kalijaga. Melalui wayangan, pesan-pesan dakwah lebih mudah diterima oleh masyarakat awam. (idr/nwy)











































