Cerita Aiptu Wahyudin Ternak Sapi untuk Bantu Yatim Piatu

Cerita Aiptu Wahyudin Ternak Sapi untuk Bantu Yatim Piatu

Zunita Amalia Putri - detikNews
Selasa, 27 Mar 2018 19:05 WIB
Aiptu Wahyudin di peternakannya. (Zunita/detikcom)
Pekalongan - Langkah Aiptu Wahyudin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, ini patut ditiru. Dia membuka peternakan sapi untuk membantu warga, termasuk yatim-piatu.

Peternakan itu berada di Desa Karang Jompo, Pekalongan, Jawa Tengah. Sebelumnya, lokasi ini terkena banjir rob yang menyebabkan aktivitas masyarakat berkurang karena sebagian rumah berubah menjadi rawa.

Cerita Aiptu Wahyudin Ternak Sapi untuk Bantu Yatim PiatuAiptu Wahyudin di peternakannya. (Zunita/detikcom)

Setiap hari, setelah menyelesaikan tugasnya di mapolsek, Wahyudin langsung ke peternakan sapi itu. Melalui peternakan inilah ia membantu masyarakat sekitar dengan memberikan pekerjaan kepada warga sehingga membantu perekonomian warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 28 ekor sapi peternakan itu yang terdiri atas sapi potong dan sapi perah. Susu yang dihasilkan oleh sapi perah ini akan dijual kepada masyarakat. Nantinya, masyarakat sekitarlah yang menjual susu itu.


Warga yang bertugas menjual susu sapi itu sekitar 10 orang. Susu sapi itu dihargai Rp 10-12 ribu per botol.

"Dari hasil sapi perah ini, sebagian uangnya saya bagi ke yatim-piatu setiap Jumat," tutur Wahyudin di peternakannya, Selasa (27/3/2018).


Awalnya, sapi miliknya hanya dua ekor. Dia lalu meminjam uang ke koperasi untuk membeli sapi lagi. Setelah itu, dua ekor sapi tersebut diberikannya kepada warga.

"Saya memelihara sapi dua ekor, lalu saya pinjam ke koperasi, saya bagikan ke masyarakat. Setelah itu usaha saya 8 tahun berkembang dan akhirnya saya beli sapi sendiri dan saya memberdayakan masyarakat di sekeliling lingkungan sini biar kerja di sini untuk tambahan kehidupan sehari-hari," kata Wahyudin.

Dia mengaku membantu masyarakat karena lingkungan yang sudah tidak produktif lagi. Selain itu, memberdayakan warga ini sekaligus untuk merangkul agar tidak terpengaruh hal yang terlarang.

"Selain itu saya usahakan agar masyarakat tidak terkena paham radikal juga. Biasanya kan, kalau nggak ada ekonomi, ada pengaruh dari luar akhirnya ikut paham tertentu. Saya usahakan agar tidak ikut paham tertentu. Saya juga kasih nasihat ke mereka seperti yang putus sekolah ikut bantu jualin susu," lanjutnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads