Pesawat Parkir di Halaman Rumah Thomas, Bikin Penasaran Warga

Pesawat Parkir di Halaman Rumah Thomas, Bikin Penasaran Warga

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 26 Mar 2018 09:32 WIB
Pesawat bekas parkir di rumah Joko (raja/detikcom)
Palembang - Sebuah pesawat bekas parkir di halaman rumah Thomas di Sumatera Selatan (Sumsel). Pesawat bekas itu dibeli ayahnya, Joko agar Thomas senang.

Bangkai pesawat itu dibeli bukan untuk diterbangkan, tapi hanya untuk pajangan dan bermain di Kelurahan Tanah Mas, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Ini dibeli untuk memenuhi permintaan anaknya saja. Karena kebetulan anaknya ada yang menderita autis, jadi dibelilah bangkai pesawat ini dari Cilandak, untuk diletak di depan rumah," kata salah satu keluarga Joko, Bambang saat ditemui detikcom, Senin (26/3/2018).

Joko selalu memenuhi keinginan putranya yang menderita autis dari lahir itu. Hal itu pun dilakukan tanpa mempertimbangkan berapa biaya yang nantinya harus dia dikeluarkan. Bagi Joko, kebahagiaan anak adalah segalanya dan tak dapat diganti dengan rupiah. Begitu juga dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Tidak pernah Joko hitung berapa jumlahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bilang ngak papa habis berapa saja, asalkan anaknya itu senang. Kami saja keluarga sempat nggak habis pikir ini. Beli bangkai pesawat dan diletakkan depan rumah hanya untuk main anaknya," kata Bambang lagi.

Kasih sayang Joko pada Thomas pun semakin terlihat saat bangkai pesawat Sriwijaya Air 'mendarat' tepat di halaman rumah beberapa tahun lalu. Meskipun tiba dalam kondisi sudah dicincang, kini bangkai pesawat itu sudah berdiri kokoh.

Pada bagian dalam terlihat masih ada beberapa kursi, serta interior layaknya pesawat sebenarnya. Tetapi karena tak ada ventilasi dan AC, memang bagian dalam terasa panas dan menguap saat siang hari.

Nah, pada malam hari inilah waktu yang tepat bagi Joko bersama putranya untuk menikmati malam. Pada bagian bawah pun terdapat kursi yang digunakan untuk bersantai keluarga.

"Habis berapa saya nggak tahu, yang jelas puluhan juta untuk bangkai pesawatnya saja. Sedangkan ongkos bawa dari sana pakai truk itu sekitar Rp 6 jutaan dengan cara dicincang terlebih dahulu. Sampai sini baru dirakit lagi dan dicat," sambung Bambang.


Belum diketahui secara pasti, apakah pesawat itu nantinya akan digunakan sebagai tempat tinggal atau hanya pajangan saja. Yang jelas, semua Joko lakukan demi kebahagian anaknya yang menderita autis itu.

Sebagai seorang pengusaha, Joko memang akhir-akhir ini sudah jarang pulang. Dia bersama keluarga lebih sering tinggal di Pangkalan Balai, pusat Kota Banyuasin. Di sana mereka membuka usaha.

Sedangkan Thomas, lebih sering tinggal di rumah tersebut bersama keluarga lainnya. Thomas selalu memeperhatikan pesawat yang memiliki tangga dan kursi santai di bawahnya itu tiap kali ada orang yang datang.

Keberadaan pesawat Sriwijaya Air itu kini telah menjadi salah satu bagian hidup Thomas. Tidak boleh ada satu orang pun yang mencoba untuk memindahkannya. Apalagi merusak beberapa bagian pesawat.

"Mau liat apa? Pesawatku ya? Silahkan liat saja Oom, nggak papa kok," kata Thomas saat menyapa detikcom.

Tak berapa lama, Thomas pun langsung pergi berlalu. Dia hanya berpesan untuk menjaga pesawat pribadinya ini agar tak rusak. Serta berhati-hati saat akan naik ke badan pasawat yang memiliki tinggi sekitar 4 meter dan tak lagi utuh.

Selain sebagai tempat bermain, pesawat ini diketahui selalu digunakan anak-anak yang pulang dari sekolah untuk berfoto. Tak jarang pula mereka yang datang ada dari luar daerah hanya karena penasaran. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads