"Selain sebagai monumen, pesawat TNI AU AS 202 Bravo itu juga untuk mempercantik kota," kata Danlanud Rembiga Kolonel Pnb Dodi Fernando SE MSoc Sc kepada detikcom, Minggu (21/1/2018).
Pesawat latih itu merupakan pesawat bekas yang direnovasi ulang. Pesawat tersebut dibawa dari Yogyakarta dengan dipotong-potong dan sesampainya di Mataram disusun ulang. AS 202 Bravo ditempatkan di Bundaran Udayana, Kota Mataram atau tepat di depan pintu keluar eks Bandara Selaparang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hibah pesawat ini disambut masyarakat Mataram. Saat peresmian monumen itu beberapa waktu lalu, Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana mengucapkan ucapan terima kasih dan mengungkapkan kebanggaanya. Karena Kota Mataram mempunyai ikon kebanggaan baru dengan berdirinya monumen pesawat AS 202 Bravo. Hadir dalam peresmian itu Pangkoopsau Marsda TNI Yadi I. Sutanandika.
"Monumen ini menggambarkan semangat dari warga masyarakat Kota Mataram yang dinamis dan maju," ujar Mohan.
Sebelumnya, TNI AU juga menghibahkan pesawat tempur TNI AU MIG 17 Fresco, ke warga Banyumas. Pesawat itu kini bertengger di alun-alun dan menjadi ikon baru Banyumas. Tiap hari, masyarakat di Banyumas datang ke alun-alun dan foto di depan MIG 17 dengan rasa bangga.
Penempatan MIG 17 di Banyumas juga untuk menghormati orang tua KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto (kini Panglima TNI), yang merupakan putra Banyumas. Ayah Marsekal Hadi dulunya mengabdikan diri bersama pesawat MIG 17 sebagai seorang teknisi. (asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini