Selain 'Jual' Jokowi, Golkar Disarankan Aktif Lahirkan Tokoh Baru

Selain 'Jual' Jokowi, Golkar Disarankan Aktif Lahirkan Tokoh Baru

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 23 Mar 2018 12:52 WIB
Rakernas Golkar (Noval/detikcom)
Jakarta - Indo Barometer menyarankan Golkar aktif melahirkan tokoh-tokoh baru di taraf nasional demi mendongkrak popularitas partai dalam menghadapi Pilpres 2019. Sebab, 'menjual' Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak cukup.

"Ketika semua asosiasi dengan Jokowi, saya khawatir agak sulit melengketkan diri dengan Jokowi. Daripada begitu, lebih baik membangun tokoh sendiri," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di sela acara Rakernas Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Menurut Qodari, upaya pelekatan Jokowi ke Partai Golkar akan sulit. Jokowi sudah banyak 'diklaim' oleh partai pengusung lain. Terlebih, Jokowi juga merupakan kader PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Karena itu, Qodari mendorong Golkar fokus menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk maju sebagai tokoh-tokoh nasional. Ia pun mencontohkan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Menteri Sosial Idrus Marham, yang datang dari partai berlambang pohon beringin itu.

"Golkar harus melahirkan tokoh baru. Kolektif. Eksekutif ada Idrus Marham. Ada Bambang Soesatyo, Ketua DPR sekarang," ucap Qodari.

"Jadi tokoh Golkar harus muncul bersamaan supaya membantu Golkar di Pilpres 2019," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan Golkar tak perlu malu-malu 'menjual' Jokowi demi meraup suara di Pemilu 2019. Alasannya, tren elektabilitas Golkar masih cenderung stagnan pasca-munaslub pada Desember lalu.

[Gambas:Video 20detik]


Upaya pergantian Ketum Golkar dari Setya Novanto ke tangan Airlangga Hartarto dinilai belum cukup mampu membangkitkan Golkar. Dengan 'menjual' Jokowi, Golkar bisa meraup suara di Pileg 2019, yang dilaksanakan serentak dengan pilpres.

"Coat-tail effect ini besar. Mainnya ini tidak usah nanggung dan setengah-setengah. Tidak usah takut tidak punya identitas. Tak usah takut menautkan diri dengan Jokowi sebagai capres terkuat," kata Yunarto. (tsa/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads